Walikota Jakpus Buka Musrenbang Tingkat Kecamatan Gambir

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede, buka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Gambir, Selasa (15/3). Hadir Anggota DPRD DKI Jakarta, Bustari Barus dan Daulay serta Tim Magang Gubernur DKI Jakarta, Michael.

Menurut Mangara,  Musrenbang moment yang sangat penting, karena hasil musrenbang menjadi pedoman dan landasan perencanaan pembangunan ke depan khususnya bagi Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Oleh karena itu, Mangara minta dalam penetapan skala prioritas usulan rencana pembangunan harus benar-benar cermat, kepentingan masyarakat agar dijadikan prioritas. Lakukan dengan baik rencana pembangunan, supaya bisa tepat guna dan tepat sasaran, jelasnya.

Namun demikian jika ada usulan warga yang belum bisa diakomodir jangan kecewa.  Karena APBD kita terbatas, maka usulan kegiatan yang diakomodir berdasarkan skala prioritas, tandas Mangara.

Diharapkan dalam pembuatan rencana pembangunan jangan ada tendensi apa-apa, ini bukan zamannya lagi. Dalam melaksanakan kegiatan kita tidak ragu dan hanya untuk kepentingan masyarakat semata, tambah Mangara.

Camat Gambir, Fauzi, menjelaskan, dari hasil musrenbang tingkat kelurahan di wilayah Kecamatan Gambir telah berhasil dirangkum diantaranya Kelurahan Gambir jumlah usulan sebanyak 63 kegiatan dengan jumlah anggran Rp. 1.805.633.940,95 ,- Kel. Petojo Selatan jumlah usulan 196 kegiatan jumlah anggran Rp. 21.695.901.080 ,- Kel. Kebon Kelapa jumlah usulan 81 kegiatan dengan anggaran Rp. 86.577.525.497,- Kel. Cideng, 199 kegiatan dengan anggaran Rp. 75.940.441.491,- Kel. Petojo Utara usulannya sebanyak 180 kegiatan jumlah anggarannya Rp. 35. 205.951.718,- dan Kel. Duri Pulo usulannya 162 kegiatan dengan jumlah anggarannya 13.818.735.730,-

“Beberapa usulan kegiatan yang sudah diakomodir dalam Musrenbang Kec. Gambir masih ada yang perlu dikaji kembali. Misal besaran volume kegiatan non fisik pada kegiatan pelatihan kerja perlu disesuaikan dengan kondisi riil masyarakat yang ada. Demikian juga dengan banyaknya usulan perbaikan lapangan Futsal, harus jelas dulu seperti apa lapangan futsal tersebut”, ujar Fauzi. (Kominfomas JP)