Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar Bimbingan Teknis Pendalaman Aplikasi CRM kepada pejabat tingkat Kecamatan Kemayoran dan operator CRM di RPTRA Harapan Mulia, Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (22/10).
Heri Purnama, Camat Kemayoran dalam sambutan pembuka mengatakan, para pejabat di jajarannya harus punya aplikasi CRM dan harus benar-benar paham tentang CRM.
“Coba, kamu, Kasi Sapras, sudah punya aplikasi CRM belum?” Satu persatu Heri menanyakan pejabat dijajarannya.
“Ikuti Bimtek ini sampai tuntas. Tanyakan yang tidak jelas hingga Saudara benar-benar paham tentang pengelolaan aplikasi CRM,” tegas Heri. “Merespon pengaduan warga melalui aplikasi CRM merupakan salah satu kinerja, pelayanan kita kepada masyarakat dan bila kita tidak paham atau lalai dalam merespon akan mempengaruhi besaran TKD yang kita terima,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, Tatik Mulyani, Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Jakarta Pusat, sebagai salah satu narasumber Bimtek mengatakan bahwa respon pengaduan publik tidak lagi melaui Qlue tetapi harus melalui aplikasi CRM.
“Kita zero TL melalui aplikasi Qlue. Menangani permasalahan, satu kali dua puluh empat jam. Koordinasi dan kerjasamalah dengan stakeholder terkait untuk penyelesaian masalah”, ujar Tatik.
Sementara itu, Devi, Kepala Bagian Kepegawaian, Tata Laksana, dan Pelayanan Publik (KTPP) Jakarta Pusat yang juga sebagai narasumber mengatakan bahwa penanganan pengaduan masyarakat melalui aplikasi CRM sudah sangat baik.
“Secara kuantitas sudah cukup baik, namun masih perlu peningkatan secara kualitas,” Katanya.
Lebih lanjut, Devi mengatakan bahwa permasalahan yang bisa diselesaikan sendiri segera diselesaikan dan tidak perlu koordinasi lebih lanjut ke SKPD atau unit terkait.
Hadir sebagai narasumber utama, Rama dari Jakarta Smart City yang mereview berbagai permasalahan CRM di DKI Jakarta.
Kominfomas JP/Stk