Aspem Monitoring Sosialisasi E-KTP di Madrasah Aliyah Al-Muddatsiriyah

Reporter: Azzahara Magang | Editor: Andreas Pamakayo

Perekaman e-KTP, di SMA Madrasah Aliyah Al-Muddatsiriyah. Foto: Maulana

Asisten Pemerintah (Aspem) Setko Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany melakukan monitoring kegiatan sosialisasi dan perekaman e-KTP, di SMA Madrasah Aliyah Al-Muddatsiriyah, Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Kamis (24/11).

Denny mengatakan, monitoring kegiatan ini meliputi rekaman data KTP, data penduduk dan pencetakan yang di inisiasi Suku Dinas Dukcapil Kota Administrasi Jakarta Pusat atas arahan dari Dinas Dukcapil.

"Berdasarkan data yang terinput ada sekitar 270 siswa, tapi tidak semuanya bisa tercetak. Karena ada yang baru di daftar itu berusia 16 tahun, tapi manakala ada siswa yang sudah berusia 17 itu bisa dicetak," katanya.

Menurut Denny, pelaksanaan perekaman e-KTP ini juga untuk persiapan pemilu. "Pelajar yang sudah ber-KTP berarti sebagai pendaftar pemilih pemula dan sudah bisa ikut berkontribusi dalam pemilihan presiden maupun pemilihan gubernur," imbuh Denny.

Nantinya, lanjut Denny, kegiatan ini akan dilakukan di sekolah-sekolah lain dalam rangka mendekatkan pelayanan dan mengakrabkan diri terkait pelayanan pendudukan kepada pelajar.

Denny juga menambahkan dengan adanya pelayanan terkait identitas, Dukcapil sudah menyiapkan database untuk masing-masing orang seperti, database e-KTP, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran yang sudah terintegrasi dan tersistem secara rapih di dalam satu aplikasi.

Di lokasi yang sama, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Al-Muddatsiriyah Dedi Supriadi mengatakan, kegiatan ini merupakan sosialisasi e-KTP oleh Dukcapil yang diterima secara positif oleh pihak sekolah.

"Alhamdullilah siswa senang dengan adanya kegiatan ini, ternyata bukan sekadar sosialisasi, ada juga perekaman untuk siswa-siswa kita, dan siswa kita juga banyak yang berumur 17 tahun yang bisa langsung mendapatkan e-KTP," ungkapnya.

Dedi berharap kegiatan seperti ini bisa di adakan kembali, karena melihat antuasiame siswa/i dalam membuat e-KTP hanya dengan membawa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. "Kedepannya mungkin kegiatan seperti ini bisa ada lagi dan lebih baik lagi," tandasnya.