Dari Stik Es Krim, Jadi Berbagai Miniatur Unik

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Jimmy Alexander Talahatu dari stik es krim jadi miniatur perahu. Foto: Malik Maulana

Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan semakin hari semakin meningkat. Kini sudah banyak orang yang mulai memanfaatkan sampah-sampah yang ada agar tidak mencemari lingkungan.

Salah satunya dengan memanfaatkan sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi dan dapat dijual kembali.

Di tangan Jimmy Alexander Talahatu yang akrab disapa Jimmy ini barang bekas seperti stik es krim, tusuk sate, serta kardus diubah menjadi produk kerajinan unik dan menarik.

Hanya dengan menggunakan peralatan seadanya pria asal Ambon Maluku ini mampu membuat beragam miniatur mulai dari kapal layar, bangunan bertingkat hingga rumah ibadah.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di Gereja Tiberias ini mengaku mendapat Ide merangkai stik es krim menjadi miniatur berawal sejak 2 tahun lalu, di mana saat anaknya mendapat tugas sekolah untuk membuat miniatur rumah adat.

Di luar dugaan, miniatur rumah adat Ambon buatannya yang berbahan stik es krim justru menarik perhatian para guru dan kepala sekolah.

”Saat miniatur buatannya dibawa ke sekolah, kepala sekolah yang melihatnya langsung dibawa pulang kerumahnya," ungkapnya seraya tersenyum.

Sejak saat itu, pria kelahiran 10 Juli 1970 ini, giat dalam menekuni pembuatan kerajinan miniatur di rumahnya, Jalan Kalipasir Dalam Nomor 150, RT 07 RW 01, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam menyelesaikan pembuatan miniaturnya Jimmy mengaku membutuhkan waktu empat hingga 10 hari, tergantung tingkat kesulitannya.

Modal yang dibutuhkan dalam menekuni kerajinan ini pun tak membutuhkan kocek yang besar karena berasal dari sampah es krim, namun membutuh ketekunan, kesabaran, dan konsentrasi yang tinggi untuk mengerjakan setiap detail bangunannya.

"Saat ini penjualan masih dilakukan sesuai permintaan atau dititipkan ke sebuah pameran. Dijual mulai dari Rp150.000 hingga Rp600.000 per-miniatur, tergantung tingkat kerumitan pembuatan dan ukuran produk," ucap ayah satu anak ini.

Jimmy pun berharap kedepannya ada suntikan dana untuk lebih mengembangkan usahanya.