Revitalisasi Total TIM, Anies Baswedan: Hasilkan Ekosistem Seni Budaya Kelas Dunia
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Dhany Sukma mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam dialog pembukaan publik Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), Senin (26/9).
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan dalam dialog publik tersebut dijelaskan tujuan revitalisasi total TIM untuk menghasilkan ekosistem seni budaya kelas dunia.
"Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di TIM ini sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya, adapun negara hadir memberikan subsidi untuk pembiayaannya," katanya.
"Sampai dengan akhir tahun TIM dibiayai oleh Pemprov DKI Jakarta, untuk yang menggunakan tidak dikenakan biaya, dialokasikan 28 miliar sampai dengan akhir tahun," imbuhnya.
Untuk menjaga kualitas atau standar pameran TIM, lanjut Anies, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menentukan enam orang dewan penasehat sebagai penyeleksi. "Merekalah yang nantinya mengkurasi atau seleksi untuk siapa-siapa saja yang bisa tampil ditempat ini," ucapnya.
Anies menuturkan, dalam mengelola TIM akan ada badan pengelola di bawah Jakpro, yang diharapkan nantinya akan menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus dibidang kebudayaan.
"Pilihan menggunakan entitas BUMD supaya ada fleksibilitas dalam manajemen, tidak terikat dengan kekakuan aturan birokrasi pemerintah, kegiatan seni budaya tidak dituntut menjadi sebuah pusat pencari keuntungan tapi benefit center, memberikan manfaat," tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengungkapkan, ini merupakan suatu langkah penting memulai pengelolaan TIM yang lebih baik lagi.
"Alhamdulillah dalam dialog yang dilakukan oleh Gubernur, DKJ dan Jakpro mendapat suatu kesepahaman terkait pengelolaan kesediannya yaitu dikelola oleh badan pengelola di bawah BUMD yang khusus menangani masalah budaya," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Dhany juga memuji wajah baru TIM yang semakin elegan dengan standar internasional karena yang dibangun adalah interaksi yang sifatnya global. Ia pun mengajak masyarakat untuk mengunjungi dan menyaksikan TIM yang merupakan tempat pengembangan seni kebudayaan yang berstandar internasional.
"Yuk kita datang ke TIM untuk menyaksikan tempat pengembangan seni kebudayaan yang berstandar internasional dan yuk kita ramaikan, kita isi dengan aktivitas seni budaya yang mengedukasi," tutupnya.