Wali Kota Jakpus Bangga dengan Capaian Gubernur DKI Jakarta

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Paparan gagasan, narasi, dan karya Gubernur DKI Jakarta, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM). Foto: Andhira Staff Intern

Memasuki masa berakhirnya jabatan Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengaku bangga dengan capaian keberhasilan sejumlah program kerja Anies Baswedan.

Hal ini diungkapkannya usai menghadiri paparan Gubernur DKI Jakarta bertajuk Gagasan, Narasi, dan Karya, di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Sabtu (8/10) lalu.

Dhany mengatakan, apa yang disampaikan Anies dalam kegiatan tersebut merupakan capaian kerja Pemprov DKI Jakarta selama 5 tahun sejak 2017-2022.

Menurutnya, capaian keberhasilan program kinerja ini sudah terukur dan teruji keberhasilannya. Sehingga ini menjadi kebanggaan bagi jajaran ASN Pemprov DKI Jakarta.

“Ini merupakan suatu hal yang membanggakan dan pelajaran bagi kita semua sebagai ASN yang ada di provinsi DKI Jakarta,” ungkapnya.

Ke depan, lanjut Dhany, apa yang sudah dibangun seperti semangat kolaborasi tidak boleh luntur. Harus terus dibangun, menjaga apa yang sudah dirintis.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan, ada beberapa tantangan yang dihadapinya dalam memulai transformasi di DKI Jakarta. Di antaranya, kemacetan, degradasi sosial, banjir, serta problem yang dirasakan warga Jakarta seperti biaya hidup, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja.

Menurutnya, untuk mentransformasi Jakarta tidak bisa memilih persoalan, semuanya harus dihadapi.

“Menyelesaikan tantangan di Jakarta membutuhkan waktu yang panjang. Akarnya harus diperhatikan secara bertahap dalam waktu yang cukup panjang,” paparnya.

Dari persoalan tersebut, lanjut Anies, ia membaginya kedalam enam gagasan besar di antaranya, kesetaraan, kesejahteraan, kemajuan, kota yang layak hidup, lestari, bersatu, dan tak terpisahkan.

Dari keenam gagasan tersebut, diimplementasikan dalam tiga strategi di antaranya, keadilan dan keberpihakan, orientasi pada warga dan ruang interaksi, dan birokrasi efektif serta penguatan tata kelola.

“Keenam inilah yang menjadi visi yang tidak boleh jadi dokumen sejarah. Tapi harus dilaksanakan dalam dokumen pekerjaan saat menjabat. Gagasan ini harus dinarasikan konsep pembangunannya agar menghasilkan karya,” jelasnya.

Anies juga menyebut beberapa program keberhasilan yang berawal dari gagasan, narasi hingga menjadi karya seperti,  transportasi umum yang berbasis Transit Oriented Development (TOD), kendaraan ramah lingkungan dan fasilitas pedestrian yang lebih baik, layanan pendidikan, dan peningkatan kesehatan, layanan air bersih, pengurangan sampah, program penataan kampung, dan lain-lain.