Wali Kota Luncurkan Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah di Sekolah
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma meluncurkan Gerakan Menabung dengan Sampah di SMPN 216, Jalan Salemba, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Selasa (9/8).
Kegiatan ini juga secara serentak diikuti 27 sekolah se-Jakarta Pusat, di antaranya dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) secara daring atau online.
Dhany mengatakan ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II bersama Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI).
"Jadi, tadi sudah kita launching, intinya dari BNI memfasilitasi untuk buku tabungannya, sekaligus dari lingkungan hidup menyiapkan timbangan dan ketika siswa-siswi membawa sampahnya dan ditimbang, kemudian langsung di daftarkan dan masuk ke rekeningnya sesuai dengan berat sampah yang disetorkan," katanya saat ditemui usai acara.
Dhany menjelaskan, ini berupa gerakan siswa-siswi untuk gemar menabung, mengatasi permasalahan soal sampah, dan melalui kegiatan ini siswa-siswi dapat menikmati nilai ekonomis dari kebiasaan serta kemandirian dalam menabung dengan sampah.
Menurutnya, kegiatan ini akan membawa dampak yang lebih besar lagi terhadap pengurangan sampah dari sumbernya relevan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 77 maupun 1102.
"Jadi sekarang itu sudah tidak zamannya lagi buang sampah pada tempatnya, semangat kita adalah mengurangi produksi sampah dari sumbernya. Kita menginginkan melalui kegiatan ini tumbuh karakter kepedulian lingkungan dan harus dimulai sejak dini dari lingkungan terkecil yang bisa kita intervensi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Pimpinan BNI Wilayah 15 Koko Prawiro mengungkapkan, kegiatan ini mendukung program pemerintah dan mendekatkan BNI ke sekolah-sekolah.
"kita membuat namanya agen pandai di sekolah, sehingga nanti adik-adik yang sudah menimbang itu bisa langsung di proses di sekolah masing-masing. Dan itu juga memberi keuntungan, menjadi pendapatan bagi sekolah juga, jadi ini suatu program dari sampah menjadi berkah untuk semua orang," ungkapnya.