100 Peserta Mengikuti Pelatihan Membuat Kue Lebaran

Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan membuat kue lebaran. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Kota Administrasi Jakarta Pusat mengadakan pelatihan pembuatan kue basah dan kering angkatan II, di RPTRA Mustika dan RPTRA Kenanga, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Senin (27/3). 

Pelaksanaan pelatihan berlangsung selama 5 hari yaitu, pembukaan pada hari ini dan berlanjut hingga Jumat mendatang.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Nakertransgi Kota Administrasi Jakarta Pusat Sudrajat mengungkapkan, jelang lebaran pihaknya mengadakan pelatihan pembuatan kue-kue yang biasa dihidangkan saat Idulfitri.

“Momen ini tepat kan, artinya nanti pas lebaran pasti banyak diburu, nantinya chef akan memberikan pelatihan-pelatihan terkait produk makanan yang diminati saat musim lebaran,” ungkapnya.

Lanjut Sudrajat, peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 100 orang dengan pembagian di masing-masing RPTRA itu 50 peserta dan cakupan peserta berasal dari lingkungan Kecamatan Gambir.

“Dengan pelatihan ini, kita berharap para ibu-ibu dapat membuka usaha dan juga membuka peluang usaha bagi rekan maupun tetangganya yang lain. Sehingga, dapat menciptakan peluang usaha,” harapnya.

Sementara itu, Founder Danish Culinery School (DCS) sebagai pemberi meteri dalam pelatihan ini Chef Taufik Hidayah Syah menambahkan, untuk hari ini para peserta akan mendapatkan pelatihan pembuatan kue nastar dan kastengel.

“Jadi yang akan dipelajari pada pelatihan ini merupakan kue-kue yang sedang laku di masyarakat sehingga, untuk dipasarkan Insya Allah akan mudah. Jenis kuenya yang akan kita buat itu yang biasa buat lebaran, untuk kue basah ada brownie cookies, lapis Surabaya, aneka bakpao, roti ubi korea dan lain-lain,” jelasnya.

Berhubung lagi puasa, tambah Chef Taufik, jadi peserta tidak bisa mencicipinya karena belum waktu magrib.

“Inilah ujiannya memasak di tengah puasa, tapi yang untuk kita pelajari ini menggunakan takaran dari bahan-bahan yang dibutuhkan, selama takarannya tepat, rasanya pasti konsisten,” tandasnya.