Sudinsos Jakpus Gelar Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif Bagi Difabel Netra dan Keluarga Miskin

Reporter: Andreas Pamakayo | Editor: Andreas Pamakayo

Penyerahan bantuan sosial berupa barang untuk modal usaha. Foto: Vhatra

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui Suku Dinas Sosial (Sudinsos) menggelar pelatihan usaha ekonomi produktif bagi difabel netra dan keluarga miskin Tahun Anggaran 2023.

Wakil Wali Kota (Wawali) Administrasi Jakarta Pusat Chaidir mengatakan, ini merupakan salah satu usaha mendorong kreativitas melalui kegiatan pelatihan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

"Jadi bapak dan ibu beruntung terpilih sebagai peserta pelatihan ini dan secara tidak langsung ikut andil dalam memperbaiki perekonomian khususnya di wilayah Jakarta Pusat namun juga, secara nasional berdampak mengurangi kemiskinan," kata Chaidir dalam sambutannya, di Ruang Serbaguna Besar, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (21/8).

Menurutnya, melalui kegiatan ini para peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan ilmu keterampilan tetapi juga bantuan sosial berupa barang yang nantinya dapat digunakan sebagai modal usaha atau berwirausaha, agar bisa meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan keluarga.

"Saya menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Administrasi Jakarta Pusat dalam rangka memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang beruntung pada umumnya sekaligus, memutus dan mengurangi angka kemiskinan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Sudinsos Kota Administrasi Jakarta Pusat Putra menjelaskan, pelatihan memijat untuk difabel netra berlangsung dari tanggal 21-24 Agustus 2023. Sedangkan untuk keluarga miskin berupa pelatihan tata boga dilaksanakan tanggal 28-31 Agustus di RPTRA Pandawa Johar Baru.

"Sementara, untuk pelatihan memijat untuk difabel netra berlangsung di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gedung Blok C, Lantai 5," jelasnya.

"Pelatihan yang diikuti difabel netra berjumlah 10 orang, dan keluarga miskin 50 orang yang bersumber dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," imbuhnya.