Asekbang Monitor Penataan Kawasan Triwulan II di Tiga Kecamatan

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Monitor penataan kawasan triwulan kedua di wilayah Kecamatan Cempaka Putih. Foto: Maulana

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting melakukan monitor penataan kawasan triwulan II di Kecamatan Cempaka Putih, Johar Baru, dan Menteng. 

Monitor diawali di wilayah Kecamatan Cempaka Putih meliputi, Jalan Inspeksi Rumah Pompa RT 07/05 Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jalan Cempaka Putih Barat 25 RT 05/12 Kelurahan Cempaka Putih Barat, dan Jalan Pramuka Sari III, RT 14/05 Kelurahan Rawasari Sari.

Dilanjutkan menuju wilayah Kecamatan Johar Baru di Gang 4 Jalan Rawa Tengah, RT 01/07 Kelurahan Galur. Sementara lokasi terakhir monitor penataan kawasan unggulan triwulan II tahun 2024 di Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng. Lokasinya berada di Gang D Jalan Bonang Matraman Jaya RT.20/06, Kelurahan Pegangsaan.

Asekbang mengatakan, penataan kawasan yang dilakukan di tiga kecamatan itu sudah cukup baik namun, masih butuh penyempurnaan. 

"Progres semuanya sudah berjalan baik, cukup estetik, hanya saja mungkin dibutuhkan sedikit tambahan," katanya, Rabu (26/6).

Menurutnya, kegiatan penataan ini tidak hanya bertujuan memperindah kawasan tetapi juga meningkatkan fungsi aset dan lahan yang selama ini tidak tertata agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Penataan ini juga meliputi aspek kolaborasi dengan warga agar lokasi penataan bisa menjadi ruang interaksi sosial. Selain itu, di beberapa lokasi penataan yang memiliki lahan cukup luas diharapkannya bisa dikembangkan menjadi lahan produktif yang menghasilkan seperti, kolam gizi dan urban farming," tuturnya.

Untuk merealisasikan pengembangan itu, lanjut Bakwan Ferizan Ginting mengaku akan berkoordinasi dengan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait seperti, Suku Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat untuk menyediakan bibit tanaman obat keluarga atau tanaman produktif lainnya dan bibit ikan untuk mengisi kolam gizi.

"Karena ini bersentuhan dan menjadi ruang interaksi sosial, kami berharap warga turut berpartisipasi merawat setelah penataan rampung. Ini sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan," imbaunya.