Cegah DBD, Wali Kota Minta Warga Selalu Waspada dan Terapkan 3M Plus
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma meminta warga untuk selalu tetap waspada dan tidak abai terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meski angka kasus penyakit DBD di Jakarta Pusat tergolong rendah dibandingkan wilayah lain di DKI Jakarta.
“Insyaallah masih terkendali (angka kasusnya). Namun kita tidak boleh terlena karena angka kasus baru itu akan ditentukan sejauh besar kecilnya jumlah penduduk. Jika jumlah penduduknya kecil, ada kasus satu, maka itu akan jadi besar,” katanya, Selasa (26/3).
Dhany menuturkan, kondisi cuaca tidak menentu yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan banyak genangan yang kemudian dimanfaatkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
Oleh karena itu, Dhany meminta perlu ada pemantauan yang lebih teliti untuk mengantisipasi adanya genangan air.
Dhany menuturkan tidak ada langkah yang lebih efektif dalam penanganan masalah DBD selain melakukan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk melalui pendekatan 3M Plus.
"Baik itu menutup tempat yang berpotensi terjadi genangan, kemudian menguras bagi warga yang memanfaatkan bak mandi atau wadah, lalu mendaur ulang bukan mengubur. Kemudian plus-nya ya menggunakan losion anti nyamuk, kelambu, dan kami juga meminta kader jumantik di tiap kelurahan, RT, dan RW untuk melakukan gerakan pemantauan jentik secara terus menerus,” ucapnya.
Danny mengungkapkan, dalam kondisi normal, pemantauan jentik dilakukan setiap Jumat selama 30 menit. Namun dalam keadaan sekarang ini, dia pun meminta agar pemantauan dilakukan lebih masif lagi dengan menunjuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri.
“Artinya setiap rumah harus menunjuk kader Jumantik di rumah itu yang tahu di mana titik genangan atau titik yang berpotensi terjadi genangan seperti dispenser, sisa tampungan kulkas, atau tanaman pot yang bisa menampung air, setiap safari Ramadan selalu saya ingatkan itu kepada warga,” ungkapnya.