Didik Anti Korupsi, Aspem Ajak Siswa SMPN 5 Pasar Baru Berlaku Disiplin di Sekolah

Reporter: Zaki Ahmad Thohir  | Editor: Andreas Pamakayo

Aspem ajarkan SMPN 5 anti korupsi. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Aparatur Sipil Negara (ASN) Mengajar merupakan kegiatan yang diinisiasi Inspektorat DKI Jakarta dalam menggaungkan anti korupsi di lingkungan sekolah sejak dini.

Para eselon 3 di Kota Administrasi Jakarta Pusat diberi mandat memberikan materi terkait anti korupsi yang berlangsung di tingkat SD, SMP, dan SMA atau SMK.

Kesempatan ASN Mengajar kali ini diisi oleh Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany yang memberikan materi dihadapan siswa SMPN 5 Pasar Baru.

Denny Ramdany mengaku pemberian materi pembelajaran kepada para siswa merupakan sesuatu hal yang unik dan asik.

“Ini suatu hal yang baru bagi saya, kita pejabat eselon 3 di Pemprov DKI Jakarta ditugaskan memberikan materi pelajaran anti korupsi. Tadi kita beri pandangan kepada para siswa terkait pengertian korupsi, dampak korupsi serta tadi juga saya minta testimoni terkait kelas pembelajaran, serempak mereka menolak akan korupsi,” ujarnya didampingi Inspektorat Pembantu Kota Administrasi Jakarta Pusat Rianta Widya Amalia serta Kasudin Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Pusat Bambang Eko Prabowo.

Denny menambahkan, keberadaan korupsi jangan dilihat di ujungnya saja, artinya saat kejadian dan ditetapkan tersangka, akan tetapi ditanamkan nilai-nilai sejak dini kepada para peserta didik, sehingga sedikit-banyak para siswa mengerti sekelumit tentang korupsi itu sendiri.

“Karena apabila terjadi korupsi secara masif, ini dampaknya akan kesemua lini, masyarakat akan menerima konsekuensi ketidakmerataan, kemiskinan akan bertambah, dan nilai kebahagian suatu individu akan berkurang karena haknya diambil oleh orang lain,” ujarnya.

“Nah makanya agar tidak terjadi dikemudian hari, kita tanamkan dari sekarang terhadap anak-anak, mulai dari hal-hal yang kecil, disiplin di sekolah, ikuti aturan yang berlaku, datang tepat waktu, mengerjakan tugas sekolah dengan mandiri dan penuh tanggung jawab, tidak perlu nyontek,” katanya.

Denny berharap, kegiatan ini dapat dilakukan secara konsisten kepada para siswa maupun warga, tidak menutup kemungkinan dengan bekal anti korupsi yang dimiliki di diri para siswa didik, pembangunan di Jakarta khususnya Jakarta Pusat akan berkembang dengan pesat, investor akan percaya untuk menanamkan modal, dan kemakmuran ikut menyertai warga di dalamnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 5 Pasar Baru Wijayanta mengaku sangat mendukung kegiatan pembelajaran anti korupsi karena baik dalam mencegah sejak dini.  

“Kegiatan ini diikuti oleh 108 siswa yang berasal dari kelas VIII, saya sangat mendukung dan bersyukur bahwa SMPN 5 menjadi objek untuk pembelajaran anti korupsi karena sangat baik dapat mencega prilaku korupsi sejak dini,” ujarnya.

Wijayanta menambahkan, untuk para siswa juga diberikan materi anti korupsi di mata pelajaran P5, jadi selain teori, nantinya juga dituntut untuk mempraktikkan anti korupsi dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.