Kelurahan Kartini Kolaborasi GKJ Kembali Berikan Makanan Bergizi Bagi Balita

Reporter: Andre  | Editor: Andreas Pamakayo

Pemberian makanan tambahan di Gereja Kristen Jakarta. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Kelurahan Kartini berkolaborasi dengan Gereja Kristen Jakarta (GKJ) kembali memberikan makanan tambahan bergizi bagi 20 balita. 

Lurah Kartini Ati Mediana mengatakan, pemberian makanan tambahan (PMT) merupakan kelanjutan dari pengurus dan jemaat GKJ yang telah berlangsung dari bulan Maret lalu, jadi sudah delapan bulan. 

"PMT ini rutin diberikan seminggu dua kali. Dalam seharinya diberikan dua kali menu lauk pauk untuk makan siang dan sore kepada 20 balita," katanya, di GKJ, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (25/10). 

Pada hari ini, lanjutnya, menu makanan yang diberikan berupa perkedel ikan, telur puyuh, sup jagung dan ayam, kemudian ada juga puding susu. 

Sebelumnya, Ati menjelaskan, pihaknya juga selalu melakukan monitor dan evaluasi bekerja sama dengan puskesmas pembantu kelurahan untuk proses pengukuran tinggi badan, berat badan, sehingga akan ketahuan hasil setelah beberapa bulan saat para balita tersebut mendapatkan PMT. 

"Diharapkan para balita yang telah diberikan PMT dari gereja, kelurahan, dan program Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ada peningkatan tinggi badan dan berat badannya," ujar Ati. 

Sementara itu, Staf Masak GKJ Susi  menambahkan, setiap harinya menu yang disajikan berbeda. Untuk perharinya kalau sup sama untuk siang dan sore. Kalau lauk pauk ada gorengan dan tumisan. Pudingnya juga berbeda untuk PMT. 

Selain PMT, pihak GKJ juga memberikan edukasi serta informasi tentang hidup bersih dan sehat serta pentingnya minum air putih. "Setiap bulannya kita juga memberikan vitamin yang ada tiga macam dan susu. PMT dan sebaginya akan berlangsung hingga tanggal 22 Maret 2025," ucapnya. 

Di tempat yang sama, Rohaniawan Cuniadi Tan mengaku akan menggandeng lebih banyak gereja di wilayah Kelurahan Kartini untuk turut berpartisipasi dalam menekan kasus stunting. 

"Kita berharap bisa bekerja sama dengan Gereja lainnya sehingga stunting menjadi tugas bersama. Bukan tugas satu gereja, atau pemerintah tetapi berkolaborasi dengan berbagai stakeholder yang ada," tandasnya.