Pemprov DKI Siapkan 1.000 Paket Sembako Murah Bagi Warga Johar Baru

Reporter: Muhammad Aulia  | Editor: Andreas Pamakayo

Sembako murah di RPTRA Pulo Gundul, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru. Foto: Malik Maulana

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) menyediakan 1.000 paket sembako murah, di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (01/07).

"Ini rutinitas Pemda DKI di sela-sela kesibukan hari ini, bersama PT KAI dan tentunya bersama Food Stasion, Dharma Jaya, Pasar Jaya, membuka sembako murah di Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru ini," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang didampingi Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma.

Heru menyebut, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mempertahankan inflasi dan menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pangan pokok di DKI Jakarta.

Dalam kegiatan tersebut dijual paket Sembako Murah seharga Rp 100.000 yang berisi beras premium 5 kilogram (kg), telur ayam 15 butir, minyak goreng 1 liter, dan lain-lain.

"Ada sekitar 1.000 sampai 1.500 paket sembako murah di Tanah Tinggi ini," ucap Heru.

Menurut Heru, untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan harga beras, dan kebutuhan pokok lainnya Pemprov DKI Jakarta terus menggencarkan kegiatan pasar murah.

Selain itu, bukan hanya pasar murah Pemprov DKI Jakarta juga memberikan subsidi sembako untuk masyarakat agar daya beli tetap terjaga dan mereka mendapatkan harga yang baik.

Sementara itu, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menyambut baik program tersebut. Menurutnya, tidak hanya menekan inflasi, tetapi program ini juga dapat meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan hariannya dengan harga yang lebih terjangkau.

"Bagus ya, jadi dengan adanya pasar murah ini masyarakat dapat membeli sembako lebih murah daripada harga di pasaran," ungkapnya.

Turut mendampingi Heru saat itu Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Suharini Eliawati.