RSUD Cempaka Putih Masuk Dalam Unit Layanan Evaluasi

Reporter: Zaki Ahmad Thohir  | Editor: Andreas Pamakayo

Aspem melakukan pemantauan dan kinerja pelayanan publik di RSUD Cempaka Putih. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melakukan pemantauan dan kinerja pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cempaka Putih, Kecamatan Cempaka Putih, Senin (10/6).

Pemantauan itu, dipimpin Asisten Pemerintahan (Aspem) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdany bersama jajaran terkait lainnya.

Denny menjelaskan, ini merupakan penilaian secara mandiri yang pada tahun lalu pun RSUD Cempaka Putih telah dilakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yang menghasilkan nilai pelayanan prima.

“Pelayanan prima ini merupakan pelayanan tertinggi. Alhamdulillah tahun lalu pun mendapatkan predikat yang sama. Artinya RSUD Cempaka Putih dapat mempertahankan pelayanan yang baik kepada para pengunjung maupun pasien,” katanya.

Denny menambahkan, tim yang berasal dari tingkat kota dan juga dari Sudin Kesehatan Jakarta Pusat pun telah menilai, dan semua unsur yang ditetapkan dari Kemenpan RB sebagai rujukan penilaian, sudah terpenuhi.

“Kendati sudah mendapatkan predikat prima namun, masih ada rekomendasi dari tim yang harus dibenahi agar makin bagus predikatnya. Ini merupakan hal baik yang wajib diinformasikan ke RSUD lainnya, agar bisa diketuk tularkan predikat ini,” tuturnya.

Untuk tahun ini, lanjutnya, Kota Administrasi Jakarta Pusat mendapatkan tiga Unit Layanan Evaluasi (ULE) yang mesti dikaji yaitu, RSUD Cempaka Putih, Sudin Dukcapil, dan Sudin Sosial.

“Saya berharap ini bukan hanya perihal lomba atau penilaiannya saja namun, lebih dari itu kita lihat keseriusan dari RSUD Cempaka Putih dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena dasar penilaiannya itu indeks kepuasan dari masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Rumah Sehat Jakarta RSUD Cempaka Putih dr. Selvy Devita Anggeraini menuturkan, untuk inovasi dalam penilaian tahun ini pihaknya berfokus dalam pelayanan terhadap disabilitas.

“Kita bisa lihat ada konblok atau jalur pejalan kaki untuk disabilitas, lift kaca yang perdana ada di Jakarta, penempatan drop off kursi roda, termasuk untuk peresepan obat kepada kaum disabilitas yang tunanetra, kita menggunakan metode staples, ada 1, 2 dan 3, untuk sekali makan dua kali atau tiga kali, itu semua kita tandain untuk memudahkan mereka,” terangnya.

“Kita memiliki keunggulan dibanding RSUD lainnya di Jakarta yaitu, hospitality, boleh diliat dari pertama masuk hingga di bagian farmasi, semua dilayani dengan penuh ramah,” imbuhnya.

Terakhir Selvy berharap, RSUD Cempaka Putih ini memiliki kemanfaatan yang tinggi, bukan hanya untuk masyarakat Cempaka Putih saja namun, untuk seluruh warga Jakarta.