
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat kembali menggelar silaturahmi dengan tokoh masyarakat, lembaga/organisasi kemasyarakatan yang kali ini berlangsung di Auditorium Gelanggang Remaja Kecamatan Kemayoran, Jalan Serdang III, RT 14/05, Kelurahan Serdang, Senin (20/1).
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menyampaikan bahwa selain bersilaturahim dirinya juga mengajak para tokoh masyarakat di Kecamatan Kemayoran berperan serta meningkatkan kualitas lingkungan dan mengentaskan persoalan RW kumuh.
"Kami berharap dukungan bapak ibu menuntaskan penataan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Yang paham wilayah di lapangan itu bapak ibu, mari kita beresin bersama-sama," katanya,
Arifin menjelaskan, berdasar Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu. Di Jakarta Pusat selama ini telah dilakukan berbagai upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Secara bertahap telah dilakukan pembenahan sanitasi, kawasan permukiman warga, dan penanganan air limbah rumah tangga warga. Dicontohkannya, belum lama ini telah diresmikan pengoperasionalan MCK komunal di RW 09 Kelurahan Kemayoran.
"Pembangunan MCK komunal yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat itu sebagai upaya mengatasi persoalan warga sekitar yang tidak memiliki WC di rumah mereka. Selain itu, seperti di wilayah Kecamatan Johar Baru juga akan dilakuan peresmian program rumah layak huni bagi warga memanfaatkan dana CSR," jelasnya.
Menurutnya, berbagai upaya itu diyakininya meningkatkan kualitas lingkungan dan akan berdampak tehadap perbaikan penilaian terhadap RW kumuh yang didasarkan pada laporan Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017. Ia yakin bila dilakukan penilaian kembali oleh BPS telah banyak perbaikan dan jumlah RW kumuh di DKI Jakarta sudah berkurang.
Meski demikian, Arifin berharap semangat jajarannya dan masyarakat untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup tidak kendor. Semua pihak bisa beperan mengatasi beragam persoalan lingkungan mulai dari wilayah terdekat dari kehidupan mereka.
"Kesuksesan program tersebut tidak bisa hanya dilaksankan oleh jajaran pemerintahan saja. Peran serta masyarakat memberikan masukan dan dukungan juga menjadi kunci. Kalau ada rumah warga tidak layak dan sanitasinya buruk laporkan. Kami akan upayakan lakukan pembenahan baik dari program SKPD dan BUMD atau CSR dari perusahan yang ada di Jakarta Pusat," tegasnya.
Sementara itu, Camat Kemayoran Dicky Suherlan mengatakan, jajarannya terus berupaya melakukan penataan kawasan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Seperti pada tahun 2024 lalu total sebanyak 91 lokasi tersebar di delapan kelurahan se-Kecamatan Kemayoran dilakukan penataan kawasan.
Setelah dilakukan evaluasi, hingga saat ini kondisinya ke 91 lokasi itu masih cukup baik. Kemudian, terkait dengan sanitasi pihaknya dalam waktu dekat berencana mengentaskan persoalan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dan mendeklarasikan Kelurahan Sumur Batu menjadi kawasan Open Defecation Free (ODF).
"Hanya tersisa di RW 01 Sumur Batu yang sedang proses penuntasan dan Februari bisa kita deklarasikan. Intinya kami terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan di wilayah Kemayoran," tandasnya.