Kolam gizi di Taman Ketahanan Pangan, Kelurahan Kemayoran. Foto: R Maulana Yusuf
Di tengah keterbatasan ruang terbuka hijau, urban farming hadir sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menghadirkan oase hijau di tengah hiruk pikuk Kota Jakarta Pusat.
Di Jakarta Pusat semangat urban farming terus berkembang salah satunya di RT 012 RW 03 Kelurahan Kemayoran, Jakarta Pusat yang memanfaatkan lahan warga yang terbengkalai disulap menjadi Taman Ketahanan Pangan dengan beragam jenis tanaman produktif, sayuran, dan budidaya ikan.
Ketua RW 03 Herendono Triyogo mengungkapkan, Taman Ketahanan Pangan ada sejak awal tahun 2025 dengan memanfaatkan lahan warga yang tidak dipakai atau terbengkalai dengan izin dari pemilik lahan.
"Kita berkoordinasi dengan ketua RT dan meminta izin kepada pemilik lahan untuk memaksimalkan lahan menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk warga, karena biasanya kalau tanah kosong sering dijadikan tempat pembuangan sampah. Alhamdulillah pemilik rumah kebetulan setuju dan kita buat Taman Ketahanan Pangan ini," katanya.
Herendono menuturkan, tanah dengan luas 310 meter persegi ini ditanami berbagai jenis tanaman produktif dan sayuran seperti, terong, ubi, bayam, kangkung, tomat, melon, mangga, pepaya, sayuran hidroponik serta budidaya ikan nila dan lele.
"Kita sudah tiga sampai empat kali panen dan untuk sementara ini hasilnya kita berikan ke warga yang sama-sama mengelola taman ini, karena masih terbatas karena kita masih coba mengembangkan," tuturnya.
"Di wilayah RW 03 baru ini saja, saya berharap ada program-program pemerintah untuk memaksimalkan lahan kosong, entah itu dalam bentuk bantuan atau untuk menggarap tanah tanah kosong atau ada aturan-aturan mengikat biar kita bisa mengolah lahan kosong yang terbengkalai," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RT 012 Taufik Hidayat menambahkan, untuk setiap panen Taman Ketahanan Pangan RT 012 RW 03 Kelurahan Kemayoran setiap jenis tanaman produktif bisa mencapai 5 hingga 6 kilogram.
"Kemarin kita panen bayam hidroponik bisa lebih dari 5 kilogram, melon dan tanaman lainnya juga bisa 5 sampai 6 kilogram saat panen, ikan kita juga masih terbatas, kita panen sekitar 2 sampai 3 kilo, kita berharap enam bulan ke depan bisa lebih, karena tadi kita lihat sendiri bibit ikannya cukup banyak dan nanti saat panen akan kita bagikan ke warga agar semua bisa menikmati hasil Taman Ketahanan Pangan ini," katanya.
Dia juga berharap ke depan selain tanaman ketahanan pangan dan sayuran, taman ini akan ditanami tanaman obat keluarga (toga).
