Hampir 90 persen Warga Rt. 03/01 Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat menanam pohon sayuran dari berbagai jenis diantaranya Kangkung, Selada, Bayam, Kemangi, Kecipir dan lain-lain.
Di setiap rumah yang lahannya sangat kecil tidak sejengkal tanahpun yang kosong semua terisi dengan tanaman jenis sayuran yang ditanam dalam polibek maupun di pot. Tanaman sayuran tersebut di kosumsi untuk warga itu sendiri, sehingga warga tidak usah membeli sayuran lagi di tukang sayur, jelas Ketua RW.01, Dadang Suherman.
Menurut Dadang, Warga RT. 07 menanam sayuran sudah sejak 2010 dan hasilnya cukup lumayan. Dari hasil tersebut warga mengelola sayuran kangkung, bayam dijadikan puding dan ini menjadi produk unggulan warga Rt.07, ujar dadang.
Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede didampingi Sekretaris Kota, Bayu Meghantara serta pejabat lainnya saat blusukan mengunakan sepeda sangat kaget begitu tiba di wilayah Rt.07, kerana hampir setiap rumah dihalamannya penuh dengan tanaman sayuran.
Saya sangat bangga terhadap warga Jakarta Pusat khususnya Warga Rt.07 karena bisa memanfaatkan lahan halaman rumahnya di sulap menjadi tanaman sayuran, yang nantinya di konsumsi untuk dirinya sendiri sehingga tidak perlu lagi beli sayuran.
Melihat tanaman seperti ini mempunyai kepuasan tersendiri, karena apa yang kita tanam ada perbedaan antara nanam sendiri dengan membeli. “ Kalau begini rasanya saya pengen masak kangkung aja, ucap Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede saat Memanen sayuran Kangkung, Bayam, Selada dan lainnya di Rt.07/01 Kel.Cideng, Gambir, Jakpus, Jum’at ( 22/5).
Hadir Camat Gambir, Fauji, Lurah Cideng, Suprapto, Asisten Administrasi dan Keuangan, Sulastri Gultom, Ketua TP PKK Jakpus, Rintje Mangara.
Walikota minta kepada warga RT.07 hendaknya jangan hanya menanam pohon sayuran saja, pohon cabe juga perlu di tanam mengingat harga cabe selalu mahal. Coba mulai sekarang setiap warga menanam 2 pohon cabe saja, maka nanti begitu lebaran tiba warga tidak usah lagi membeli yang harganya mahal, karena kita sudah menanam cabe dari jauh hari, jelas Mangara.
Mangara menambahkan warga supaya memanfaatkan sampah organik dari hasil sampah sayuran yang di jadikan kompos, sehingga jika ingin menanam sayuran tidak usah lagi membeli pupuk, “ kita cukup mengambil pupuk dari kompos yang kita buat,” ujarnya. (AD)