# Muhamad Raja perajin rambut gimbal. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Muhamad Raja, Perajin Rambut Gimbal yang Menuju Mancanegara

Perekonomian & Pemb 21 Aug, 2025 Reporter: Zaki Ahmad Thohir | Editor : Andreas Pamakayo 464 View

Berangkat dari kegelisahan sebagai kaum yang kerap dipandang sebelah mata, membuat Muhamad Raja (25) membalas cibiran dan cemoohan orang di sekitar dengan karya seni yang menghasilkan cuan sebagai perajin rambut gimbal extension atau sambungan.

Raja tinggal bersama kedua orang tua yang kesehariaannya hanya berjualan nasi dan lauk di depan rumahnya dibantu oleh dua orang adiknya di Jalan Duri B IX no 46c, Gambir, Jakarta Pusat.

Sehingga, bukan perkara mudah meyakinkan keluarga maupun lingkungan sekitar terkait jalan hidup yang ditempuh Raja sebagai perajin. Semenjak di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Raja lebih sering berada di luar rumah ketimbang berkumpul dengan keluarga.

Raja mengisahkan, saat masih sekolah, sepulangnya dia lebih memilih berkelana bersama teman-teman dari satu titik ke titik lainnya. Dirinya beranggapan, jalan hidup yang dipilih ini agar tidak menjadi beban untuk kedua orang tuanya.

Di tahun 2014, Raja masuk Komunitas Anak Sulam dan mulai terlihat hasilnya di tahun 2018. Di tahun itu pula Raja mulai bergelut dengan pembuatan rambut gimbal. Komunitas Anak Sulam menjadi pelabuhan hati Raja yang kini telah memiliki sekitar 50 anggota tersebar di Jakarta Pusat.

Keseharian Raja belum memiliki pekerjaan yang tetap. Pagi hingga sore dihabiskan untuk menjadi pengemudi ojek online, sedangkan malam berkumpul dengan rekan Anak Sulam hanya sekadar berkongkow atau membuat produk untuk dipasarkan.

Beragam produk yang telah dihasilkan Komunitas Anak Sulam di antaranya, rambut gimbal, gelang, kain tenun berbentuk syal serta celana.

Untuk limbah rambut (dalam pembuatan rambut gimbal), Raja membelinya dari tempat potong rambut dengan harga 300-400 ribu per kilogram, semua tergantung kualitasnya. Apabila kualitas buruk, limbah rambut tersebut bisa digunakan untuk pupuk kompos.

Menghitung omzet, Raja mengaku bisa meraup sekitar 5-6 juta setiap bulannya. Dari pemasukan yang didapat, hasilnya dibagi secara merata untuk lima orang tim produksi, kemudian adapula untuk biaya peningkatan kuantitas dan kualitas produksi yang dihasilkan.

Pelajaran yang telah ditekuni Raja membawa hasil, saat dirinya mengikuti ajang Pemuda Pelopor di Tingkat Kota Jakarta Pusat yang diselenggarakan Sudin Pemuda dan Olahraga, Raja meraih Predikat Terbaik. Atas keberhasilan itu dia melaju ke Tingkat Provinsi DKI Jakarta dan juga memperoleh Predikat Terbaik. Raja mengangkat inovasi terbaru dari limbah rambut.

Baca Juga:

Perajin Rambut Gimbal Kelurahan Duri Pulo Raih Juara Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi

Dan belum lama ini, Raja mendapat kesempatan emas yaitu, menjadi salah satu pengisi acara dalam Jakarta Internasional Youth Project (JIYP) 2025. Pada gelaran ajang tersebut, Raja memberi informasi terkait produk-produk yang dihasilkan. Acara ini diikuti oleh 40 peserta, di mana 25 di antaranya berasal dari mancanegara.

Dari JIYP tersebut, muncul tawaran menarik dari salah seorang peserta yang berasal dari Malaysia. Raja diundang ke Malaysia untuk memperkenalkan produknya dan juga memberikan motivasi terkait kaum yang dipandang sebelah mata di Negeri Jiran.

Raja memberi semangat kepada para rekan di luar sana agar terus bergerak ke arah positif, menyumbang banyak karya tentunya untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Raja berharap, ke depannya lebih banyak ruang untuk mengekspresikan seni. Serta diperlukan wadah positif dari pemerintah untuk menaungi ini semua.

Hingga posisi Raja saat ini, begitu banyak pihak yang terlibat dalam keberhasilannya dan Anak Sulam. Sebut saja Ibu Lieke dari Sudin Pemuda dan Olahraga Jakarta Pusat, selain itu ada juga Bang Andi, Bang Adi, Kak Nopray, dan Guruh serta PPMI Jakarta Pusat, juga Karang Taruna Kecamatan Gambir Ahmad Fauzi.

Anak Jakpus Anak Jakpus Stiker Bang Jepe