# Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025 di RPTRA Matahari Rawasari Barat 6. Foto: Malik Maulana

RPTRA Matahari Rawasari Jadi Tempat Peringatan HLUN ke-29

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mendampingi Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala (BKKBN), Wihaji, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali menghadiri Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025 di RPTRA Matahari Rawasari Barat 6, Cempaka Putih Timur, Selasa (3/6).

Peringatan HLUN ke-29 ini mengusung tema nasional "Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera." Tema ini mengandung pesan kuat bahwa kesejahteraan sebuah bangsa tidak hanya diukur dari generasi mudanya, tetapi juga bagaimana negara memperlakukan para lansia yang telah berkontribusi sepanjang hidupnya.

Dalam sambutan, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya dan terima kasih kepada kementerian dan semua pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya peringatan HLUN ke-29 di RPTRA Matahari.

"Peringatan HLUN merupakan salah satu langkah penting untuk mewujudkan lansia tangguh yang sehat, produktif dan bahagia," ujar Marullah Matali.  

Ia mengungkapkan, berdasarkan pendataan oleh elemen Carik Jakarta pada tahun 2024 mencatat jumlah lansia sekitar 10 persen atau 759.251 jiwa dari total jumlah penduduk Jakarta.

"Jumlah ini akan terus bertambah setiap tahun sehingga dibutuhkan berbagai program yang mampu memberdayakan lansia agar lebih produktif," ungkapnya.

Ia menjelaskan, Dinas PPAPP DKI Jakarta telah memiliki program pemberdayaan lansia yakni Bina Keluarga Lansia (BKL) sebagai cikal bakal pembentukan sekolah lansia.

"Adapun BKL merupakan wadah kelompok masyarakat yang terdiri dari keluarga yang memiliki lanjut usia bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keluarga dan lansia serta meningkatkan kualitas hidup," jelasnya.

Sementara, lanjut Marullah, sekolah lansia yang dikembangkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga adalah program pendidikan non formal yang ditujukan untuk lansia dan pra lansia.

Pembentukan sekolah lansia berbasis BKL ini menawarkan pembelajaran yang menyenangkan dan relevan dengan kebutuhan lansia. Termasuk materi tentang kesehatan, keagamaan, sosial, budaya dan keterampilan hidup lainnya.

"Jumlah BKL di Jakarta saat ini mencapai  534 kelompok dengan 10.267 anggota. Sementara sekolah lansia di Jakarta sebanyak 10 yang beranggotakan sebanyak  2.006 lansia," paparnya.

Ia memaparkan, program BKL dan Sekolah lansia di Jakarta telah bekerja sama dengan berbagai mitra strategi memiliki peran untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kepedulian dan peran keluarga sehingga lansia hiduo sehat, aktif, mandiri, produktif, dan bermartabat. Sementara Sekolah Lansia berbasis BKL yang terbentuk di DKI Jakarta bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia, menjaga kesehatan mereka dan mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial.

"Melalui program Bina Keluarga Lansia dan Sekolah Lansia diharapkan dapat mencapai tujuh dimensi lansia tangguh yakni fisik, emosional, sosial, intelektual, spiritual, profesional, dan vokasional.  Serta, lingkungan agar lansia di DKI Jakarta  bahagia dan sejahtera," paparnya.

Sementara, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Wihaji menambahkan, tujuan diselenggarakan peringatan HLUN yakni sebagai bentuk penghargaan kepada lansia. Serta tujuan khusus yakni mempromosikan  pola hidup aktif dan sehat dan menikmati masa tua.

"Serta memotivasi para lansia agar tetap aktif dengan berinteraksi dengan sesama dan mendorong lansia berkreasi sesuai kapasitas dan kemampuan," tambahnya.

Anak Jakpus Anak Jakpus Stiker Bang Jepe