Pencanangan penataan dan integrasi Lapangan Banteng dan Gedung AA Maramis. Foto: Malik Maulana
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin menghadiri pencanangan penataan dan integrasi Lapangan Banteng dan Gedung AA Maramis yang diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Kamis, (10/7).
"Ini kami waktu sudah selesai melakukan restorasi memang berpikir ini akan menjadi satu kesatuan yang terbuka, karena memang ini adalah bagian dari lingkar empat yang sebetulnya dulu merupakan jantung pemerintahan," kata Sri Mulyani saat memberikan kata sambutan di halaman Lapangan Banteng.
Dengan integrasi yang dilakukan antara Lapangan Banteng yang seluas 5,2 hektare dengan wilayah Gedung AA Maramis, ia memastikan lapangan terbuka hijau bagi masyarakat Jakarta akan semakin luas, dan bisa memberi ruang berbagai komunitas untuk beraktivitas lebih intens lagi.
"Yang kami tahu teman-teman Kemenkeu itu di sini komunitas untuk jalan pagi, jalan sore, jalan malam, jalan subuh, mungkin mereka tidak pernah pulang jadi pokoknya jalan masuk-jalan masuk. Jadi ini adalah salah satu tempat favorit karena ini adalah ruang publik," ucap Sri Mulyani.
Melalui integrasi ini, ia menyebutkan akan ada pengelolaan perluasan wilayah, lalu lintas, hingga penataan kaki lima di bagian jalan yang membelah antara wilayah Gedung AA Maramis dengan Lapangan Banteng.
Dalam proses pengembangan wilayah itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan uang APBD tidak akan terkucur karena akan digarap melalui proses perizinan koefisien luas bangunan (KLB) J Trust Bank.
"Kami sudah membiasakan diri untuk membangun tanpa APBD, termasuk di tempat ini. Secara khusus kami ingin terima kasih KLB J Trust Bank Yang akan membangun ini, sehingga dengan demikian sama sekali baik itu Kementerian Keuangan maupun Balaikota tidak menyentuh itu, tetapi desainnya kita sepakat bersama-sama," ucap Pramono Anung.