Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin memberikan arahan bagi seluruh kepala sekolah. Foto: Zaki Ahmad Thohir
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin mengimbau kepada para kepala sekolah untuk mengaktifkan bank sampah di lingkungan sekolah.
Demikian dikatakannya saat membahas pengaktifan bank sampah di lingkungan sekolah yang dihadiri 200-an kepala sekolah, di Ruang Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Selasa ( 3/6).
"Saya mendorong kepala sekolah ataupun guru tidak hanya memberikan pendidikan intelektual namun, juga dalam hal pengelolaan lingkungan yakni pengelolaan pengaktifan bank sampah," kata Arifin.
Menurutnya, ini salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengiriman sampah ke TPST Bantargebang, setidaknya untuk keseluruhan Jakarta itu sekitar 7.500 ton perhari sampah yang dikirim dan untuk Jakarta Pusat itu sekitar 2.000-an ton perhari.
Tadi, lanjutnya, bersama menyaksikan presentasi dari SD Santa Ursula, bagaimana sekolah tersebut mampu mengelola sampah, hal tersebut dilakukan bukan baru-baru ini, namun sudah lama, sehingga dapat menjiwai ke siswa-siswanya, sifatnya menular tidak hanya di sekolah, namun juga dipraktekan di luar lingkungan sekolah.
Arifin menjelaskan, total sekolah yang ada di Jakarta Pusat sebanyak 508 dan yang sudah aktif mengelola sampah itu sebanyak 106 sekolah.
“Ini artinya belum ada setengah dari jumlah total sekolah yang menerapkan bank sampah, akan kita dorong terus sekolah lain untuk menerapkan hidup sehat dengan mengaktifkan bank sampah,” tegasnya.
"Pengelolaan sampah yang baik tentunya akan berdampak pula pada kesehatan lingkungan sekitar," imbuh Arifin.
Ia juga berharap pada tahun ini, sekolah lain yang belum aktif dalam bank sampah, dapat ikut menggelorakan bank sampah, sehingga tonase sampah yang disumbangkan Jakarta Pusat, kian hari terus berkurang.
