Puluhan pendatang baru terjaring biduk
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Operasi Bina kependudukan (Biduk) yang digelar Sudin Kependudukan dan catatan Sipil, Jakarta Pusat, berhasil menjaring puluhan pendatang baru di Kawasan apartemen Pesona Bahari, Kel.Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Rabu (12/6).
Namun sangat disayangkan saat tim Bina Penduduk yang dipimpin Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede mendapatkan penolakan sehingga terjadi kericuhan dari sejumlah petugas apartemen tersebut. Mereka melarang tim operasi biduk untuk melakukan sosialisasi serta pendataan pendataan para pendatang baru.
Setelah dilakukan penjelasan atas kedatangan tim operasi biduk yang sifatnya pembinaan akhirnya petugas apartemen Pesona Bahari memperbolehkan tim operasi biduk masuk, dengan syarat hanya empat petugas biduk dan satu petugas dari imigrasi serta dua TV Swasta, sementara Walikota Jakpus, Mangara Pardede gak jadi masuk.
Sementara di apartemen Mangga Dua Court saat didatangi petugas operasi Biduk menerima dengan tangan terbuka, dan penghuni apartemen tersebut merasa senang dengan tim operasi biduk, karena pembantunya dari daerah bisa memperoleh Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS). “ Aduh terima kasih pak Walikota mau datang di apartemen saya, dan pembantu saya bisa memiliki SKDS, ucap Panhaster (60) penghuni Apartemen Mangga Dua Court.
Dari operasi Biduk tersebut berhasil menjaring 98 orang, dua diantaranya warga negara asing yang tidak dilengkapi kartu identitas dan dibawa langsung ke Imigrasi untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Operasi Biduk dipimpin Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede bersama Ka.Dinas Kependudukan DKI Jakarta, Edison.S, Sekdis Dukcapil, Edy, Ka.Sudin Dukcapil, Warisih dan Camat Sawah Besar, Martua Sitorus serta Ka.Satpol PP, Yadi Rusmayadi.
Mangara mengaku, sangat menyayangkan atas penolakan dari petugas apartemen Pesona Bahari. Padahal operasi biduk ini sifatnya pembinaan dan sekaligus pendataan terhadap pendatang baru. Karena dengan pendataan penduduk sangat menguntungkan bagi penghuni apartemen tersebut.
“ Ini kan untuk kepentingan bagi penghuni apartemen itu sendiri dan pengelola apartemen,” jika masih menggunakan KTP Daerah akan diberikan Surat Keterangan Domisili Sementara yang tujuannya jika terjadi sesuatu masalah diluar apartemen bisa diketahui alamatnya, jelas Mangara.
Ka.Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta Pusat, Warisih menambahkan operasi biduk hingga pukul 18.30 tercatat 96 pendatang yang mendapatkan SKDS dan berlaku selama satu tahun, dan mereka pada umumnya ber KTP daerah.
Lebih lanjut Warisih mengungkapkan setelah melakukan pendataan pasca lebaran 1436 H jumlah pendatang baru di wilayah Jakarta Pusat 5.646 orang terdiri dari pendatang laki-laki 3.489 orang dan pendatang perempuan 2.157 orang, ujarnya. (AD)