Berikan Rasa Aman, Sudinhub Jakpus Razia Di Tanah Abang

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Menanggapi banyaknya tindakan kejahatan di dalam angkutan umum, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat bersama TNI/Polri lakukan razia. Satu persatu Metromini M 640  jurusan Pasar Minggu - Tanah Abang diberhentikan untuk dicek kelengkapan surat kelayakan jalan dan Surat Ijin Mengemudi (SIM) pengemudi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Metromini berwarna merah tersebut diberhentikan petugas di Jalan Fachrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/2) siang.  Petugas meminta para sopir untuk turun dari bis, kemudian petugas Sudinhub duduk di bangku kemudi untuk mencoba rem, gas, kondisi lampu apakah layak. Bukan hanya di dalam metromini, pengecekan seperti ban, body mobil juga tidak luput dari pemeriksaan.

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Kasudinhub), M. Faisol membenarkan jika penertiban ini dilakukan guna menekan tindak kejahatan di dalam metromini. Terlebih beberapa waktu lalu salah satu penumpang tewas setelah mendapat tindakan kejahatan di dalam metro mini dan kita juga mendapatkan laporan dari penumpang.

“Kita periksa surat mereka, apakah masih layak jalan atau tidak. Jika tidak sudah pasti akan kita kandangkan langsung. Kita juga sudah kandangkan beberapa metromini yang tidak punya surat,” jelasnya.

M. Faisol juga meminta kepada penumpang untuk tidak menampilkan barang yang bisa mengundang tindak kejahatan. Seperti pemakaian perhiasan, penggunaan telepon seluler.  Penumpang juga diminta untuk mawas terhadap kawanan pelaku kejahatan, jika mereka melihat gerak gerik mencurigakan mendingan turun di tempat yang ramai.

“Banyak cara yang bisa dilakukan penumpang, seperti teriak atau turun di keramian. Lebih bagus jika melihat anggota polisi langsung minta bantuan,” tutupnya.

Saat diwawancarai, Abdul Halim (40) mengaku cukup senang jika adanya pemeriksaan seperti ini. Apalagi beberapa waku lalu sempat terjadi tindak kejahatan di dalam metromini hingga menewaskan satu penumpang. Ia juga meminta agar pihak keamanan lebih aktif lagi untuk lakukan razia guna menciptakan rasa aman terhadap penumpang.

“Kalau saya, jujur saja tidak tahu yang mana pelaku kejahatan atau penumpang. Selama saya 4 tahun menjadi sopir belum ada pelaku kejahatan yang nekat lakukan kejahatan di dalam mobil saya.” Ucap Abdul Halim yang mengendarai Metromini dengan nomor polisi (Nopol) B 7309 EP.

Ketika ditanya mengapa pintu metromini dalam keadaan tertutup saat menarik, dirinya melakukan guna menciptakan rasa aman penumpang dari para penjahat. Pintu tersebut akan dibuka jika penumpang ada yang mau turun ataupun naik, nantinya kenek akan membukakan pintu.

“Biar aman aja itu sih kita tutup,” singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, Agus Budiwibowo, 43,Manajer PT Telkom akhirnya tewas setelah dua hari menjalani perawatan intensif di ruang IGD Rumah Sakit Cipto Mangunkuso (RSCM). Agus merupakan korban aksi kriminalitas di atas Metromini. Agus Tewas karena luka parah dibagian kepala setelah dilempar dari dalam metromini dan membentur trotoar. (Kominfomas Jakpus)