Cegah Vandalisme, Pemkot Jakpus Akan Edukasi Warga dan Pelajar

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting. Foto: pusat.jakarta.go.id

Kenyamanan ruang publik sangat terganggu dengan adanya vandalisme atau corat-coret di dinding. Terlebih dapat menampilkan kesan kumuh dan tentunya merusak estetika kota. Maka itu, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat (Pemkot Adm Jakpus) wajib terus mencari-cari dan menekan corat-coret di ruang publik yang tidak memiliki makna.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, memang kehadiran vandalisme sangat menggangu. Maka itu sangat perlu penanganan intensif untuk menghilangkannya. Tak hanya itu pengawasan pun perlu dilakukan.

"Sebenarnya kami tidak tahu siapa yang melakukan. Pastinya kalau ketahuan ada sanksi dari tingkat kota yang akan diberikan. Bagi lokasi yang ada vandalisme kami lakukan pengecatan ulang," ucapnya, Senin (23/9).

Bakwan Ferizan Ginting menjelaskan, sebenarnya jajaran sudah memberikan wadah bagi warga yang ingin berkarya di dinding jalan. Tapi terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan kelurahan setempat untuk menentukan lokasi. Terpenting karya seni dapat mendukung estetika kota dan punya makan bukan sekedar corat-coretan.

"Kalau saling bersinergi untuk keindahan kota tentunya sangat bagus sekali. Kami akan mendukung itu semua," ucapnya.

Tidak hanya akan memfasilitasi, lanjut Bakwan Ferizan Ginting, memberikan edukasi kepada warga dan pelajar pun akan dilakukan. Hal tersebut untuk pencegahan sejak dini dan pemahaman vandalisme dapat merugikan orang banyak.

"Kami akan koordinasi dengan Sudin Pendidikan jadi ada pencegahan juga dari sekolah untuk para pelajar. Sela-sela pelajaran bisa memberikan edukasi terkait vandalisme," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin mengatakan, imbauan dan larangan tidak melakukan vandalisme memang tidak bosan di dengungkan. Tak hanya di beberapa titik fasilitas publik pun sudah dilakukan penjagaan. Namun, tangan-tangan nakal dapat beraksi ketika malam hari saat tidak ada petugas yang berjaga.

"Jam-jam tertentu biasanya terjadi. Kami mengajak warga luas juga turun berkolaborasi melakukan pengawasan," ucapnya. (As/Stk)

Kominfotik JP/Christ