PPSU Juga Pahlawan

Reporter: Kominfotik JP  |  Editor: Kominfotik JP

Ilustrasi. Foto: Rif

Di masa saat ini pahlawan tidak lagi didefinisikan sebagai sosok yang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan. Meminjam pendapat sejarawan Bondan Kanumoyoso dalam memaknai pahlawan, ia berpandangan sosok pahlawan adalah mereka yang dinilai berjasa di bidang masing-masing.

Sosok mereka yang berjasa di bidang masing-masing inilah, yang membuat petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) layak menjadi pahlawan di era saat ini. Apalagi PPSU memiliki jasa besar dalam membersihkan wilayah DKI Jakarta.

Salah satunya, Nurafni, PPSU wanita dari Kelurahan Gambir ini menjadi salah satu pahlawan kebersihan yang telah menjaga kebersihan kawasan Jalan Merdeka, pasca-aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Sampah-sampah bekas makanan, maupun coretan-coretan di kawasan Merdeka di sapu bersih Nurafni dan rekan PPSU lainnya. Selain tuntutan pekerjaan, ia juga harus memiliki keberanian membersihkan wilayah meski keadaan tidak kondusif sekalipun.

"Di bilang tegang pasti tegang, yah kita ikutin aja dulu. Kalau memang berbahaya banget kita bisa minggir nyari tempat aman," ungkapnya.

Tidak hanya sampah, ia juga harus berdamai dengan semburan gas air mata yang masih berterbaran di lokasi. Meski membuat mata dan hidungnya perih, namun kebersihan wilayah harus menjadi prioritasnya.

"Awalnya nggak berasa, lama-lama baru berasa sisa-sisa gas air mata itu. Tapi namanya kewajiban, kita harus tetap membersihkan wilayah agar tetap kondusif lagi," bebernya.

Baginya, profesi PPSU yang dijalaninya ini membuat orang disekelilingnya tidak sadar keberadaanya yang membuat jalan-jalan di Ibu Kota bersih. Apalagi pasca-aksi unjuk rasa menolak UU Omnibuslaw lalu. Jumlah massa yang banyak membuatnya harus sabar mengambil sampah yang berserakan selama demo berlangsung.

"Ada sih perasaan berat ketika mereka buang sampah sembarangan di depan kita yang sedang membersihkan sampah. Harusnya kan mereka bisa menghargai kita," keluhnya.

Namun, hal tersebut tak membuatnya patah semangat. Ia tetap harus mendamaikan hatinya agar kewajibannya terpenuhi. Bercanda bersama rekan PPSU lainnya membuat rasa kesalnya terobati.

"Kita ini harus siap apapun keadaannya, mau hujan, demo, bahkan pohon tumbang, kita harus tetap siap," tegasnya.

Baginya, pekerjaan PPSU meski merupakan pekerjaan yang terbilang remeh. Namun menurutnya, bila tak ada ia dan teman-teman PPSU lainnya yang membersihkan Jakarta, tentunya Jakarta akan penuh sampah.

"Kita ini pahlawan kebersihan, gimana nggak pahlawan. Mau hujan mau panas, kita tetap bergerak membersihkan Jakarta," katanya.

Di momen Hari Pahlawan, ia bersama teman-teman PPSU lainnya berharap masyarakat lebih menyadari dan menghargai profesi PPSU, dengan sama-sama berjuang menjaga kebersihan DKI Jakarta.

"Harapan kita, kita ingin PPSU dipandang dengan baik di masyarakat," tandasnya. (As)

 

Kominfotik JP/NEL