Sudin Nakertrans Jakpus Gelar Pelatihan Pemanfaatan Kain Perca

Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan pemanfaatan kain perca, di Ruang Rapat Nakertrans dan Energi, lantai 5, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (25/10). Foto: Nelly Marlianti

Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Nakertrans) dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) berkolaborasi bersama TP PKK, dan J-Trust Bank mengadakan pelatihan pemanfaatan kain perca, di Ruang Rapat Nakertrans dan Energi, lantai 5, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Senin (25/10).

Kasudin Nakertrans dan Energi Kota Administrasi Jakarta Pusat Fidiyah Rokhim mengatakan, kegiatan ini akan diadakan mulai dari 25-27 Oktober 2021 mendatang. Tujuan diadakannya pelatihan ini guna meningkatkan perekonomian di Jakpus. Sekaligus menjadi bagian dalam penanggulangan kemiskinan.

“Jadi nanti para peserta bisa membuka peluang usaha dengan keterampilan yang didapat dari pelatihan yang diajarkan di sini. Sehingga mudah-mudahan bisa meningkatkan perekonomian di wilayah Jakpus,” ungkapnya.

Fidiyah menjelaskan, pelatihan ini seluruhnya dibiayai oleh J-Trust Bank, para peserta juga dibekali perlengkapan seperti bahan dan keperluan menjahit. Dan peserta pelatihan ini merupakan para kader PKK perwakilan dari delapan kecamatan se-Jakpus.

“Nanti untuk peserta yang bagus karyanya bisa langsung masuk ke E-order. Sehingga peserta bisa menerima pesanan dari UKPD,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Ucu Jamilah mengatakan, pelatihan ini menjadi salah satu solusi bagi para kader PKK untuk bekerja dari rumah. Dan sangat menghasilkan sehingga bisa meningkatkan ekonomi keluarga.

Apalagi, menurutnya, para kader PKK yang notabene ibu-ibu sangat kreatif. “Mungkin ini solusi yang dapat menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi, yang bisa dikerjakan dari rumah tapi bisa dipasarkan tidak hanya di Jakpus tapi juga di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Pelatihan semacam ini juga dinilai Ucu menjadi harapan baru dalam bidang industri rumahan. Apalagi di masa pandemi di mana banyak terdampak PHK maupun berkurangnya lapangan pekerjaan.

“Jadi ini bisa jadi hobi yang menghasilkan, para pengrajin bisa jadi pengusaha yang kreativitasnya bisa diakui,” tandasnya.