Alasan Marco Kusumawijaya Keluar dari TGUPP

Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP

Foto: pusat.jakarta.go.id

Host : Halo sobat Jakpus ketemu lagi dengan bang Adam DJ podcast podcast nya Jakarta Pusat

ada yang berbeda di jepot kali ini kali ini kita bakal diskusi dengan narasumber secara daring

mengingat kasus coidv 19 di Jakarta kembali meningkat terutama dengan maraknya varian baru

omicron kemudian ada satu lagi yang beda nih DJ podcast episode ini kalau Biasanya kita

ngobrol dengan para pejabat dilingkungan internal Pemkot administrasi Jakarta pusat sekarang

kita bakal berbincang dengan narasumber dari luar narsum kali ini Enggak kaleng-kaleng nih

beliau adalah seorang arsitek, urbanis, mantan ketua dewan Kesenian Jakarta, mantan direktur

eksekutif rujak Center for Urban studies dan juga pernah menjadi anggota tim gubernur untuk

percepatan pembangunan beliau adalah Marco kusumawijaya Mari kita sama Halo Mas Marco .

Marco Kusumawijaya : Halo sendi dan teman-teman penting apa namanya penonton pemirsa

pendengar Hahaha iya makasih sudah mengundang mengajak ngobrol Iya saya juga

Host : Terima kasih Mas Marco mau meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan kita

apa kabar Mas Marco

Marco Kusumawijaya : Saya baik sehat sudah Booster jadi merasa aman tapi tetep berusaha

untuk tidak keluar kalau tidak perlu banget gitu apalagi sekarang ya gitu saya

Host : Ya makanya kita sekarang via darinya Mas ya oke pemirsa sohib jakpus jadi sebelum

kita ngobrol punya sedikit cerita dah jadi eh pertama kali saya tahu Marco kusumawijaya itu

waktu saya masih kuliah sekitar tahun 2005 di Jogja Saya menemukan buku ini mungkin bisa eh

di-zoom di kamera Iya ini buku Jakarta Metropolis tunggang-langgang ini karangan eh pak

Marco kusumawijaya itu saat itu saya masih kuliah dan Sejak itu saya tertarik dengan isu-isu

perkotaan singkat cerita kemudian saya jadi ASN di Pemprov DKI dan saya dapat kesempatan

untuk tugas belajar maka nggak ragu-ragu saya langsung ambil kajian pengembangan perkotaan

di UI dan saat saya kuliah di UI itu saya suka main ke perpustakaannya rujak center dan di sana

ketemu dengan eh eh kita biasa menyapanya dengan mas Marco kusumawijaya atau mas Marco

gitu eh Oke Mas Marco Sebelumnya saya ucapkan Happy Chinese New Year

Marco kusumawijaya: terima kasih saya Masih kebawa ini baju merah Oh ya nuansanya masih

nuansa Imlek 

Host :  menjelang capgomeh mas ya

Marco kusumawijaya : Oh ya betul ya saya malah nggak sadar tapi ia betul Cebong itu apa hari

ke-15 ya

Host :  15 kalender Lunar yah naah terkait dengan Imlek ini saya mau langsung aja nih Mas

Marco Ah udah tau belum kalau di Jakarta tuh sekarang lagi ada festival lampion di beberapa

lokasi

Marco kusumawijaya : saya coba mendengar dengar selintas di instagram-nya pemkot atau

Gubernur kalo gak salah ya oh ya lebih Saya tidak tidak sempat menikmati mohon maaf

Host :  salah satunya ada juga di Jakarta Pusat di terowongan Kendal Thomas Marco enggak jauh

dari tempat Mas Marco atau mungkin kalian 4 maunya

Marco kusumawijaya : oh iya betul itu istri saya lihat karena istri saya hampir tapi jalan-jalan ke

sana

Host :  oke mas Marco mungkin saya bisa Minta pendapat Mas Marco gimana soal ekspresi

budaya khususnya dari etnis Tionghoa yang mungkin selama ini dianggap minoritas atau

Marjinal tapi sekarang mendapat ruang eh di Jakarta dalam bentuk festival lampion Bagaimana

Mas

Marco kusumawijaya : saya kira itu baik dan seharusnya juga tidak usah yang minoritas Tapi

semua ekspresi kebudayaan seharusnya boleh tampil di ruang terbuka ya ruang publik itu

menurut saya baik karena disitu terjadi pergaulan itu, memang kadang harus dibedakan ekspresi

yang bersifat apa yang saya sebut intim dengan menggunakan istilah dari seorang ahli sosiologi

kota Rich cendet semuanya jadi, ada yang intim kalau yang intim barangkali tidak baik tampil di

ruang terbuka, intim tuh artinya yang orang faham ini maknanya apa gitu ya.

Host :  kayak gimana mas

Marco kusumawijaya : misalnya apa eh ya kan Imlek itu dirayakan di lingkungan keluarga juga

ya ada apa salam eh terutama perhomatan kepada orang tua mengucapkan selamat dengan tangan

seperti ini dan angpao gitu itu kadang-kadang bersifat privat keluarga itu yang mungkin kalau

orang lihat di ruang publik yang aneh ini kan nggak paham maknanya terlalu kompleks tapi

kalau misalnya festival yang lampion, yaitu benar orang tahu kan suasananya gembira sama

seperti kalau misalnya peristiwa Natal, ya Oke kalau peristiwa Natal itu nyanyi-nyanyi di ruang

terbuka itu menurut memang baik karena itu sifatnya tidak intim gitu tapi kalau misalnya berdoa

itu kan terlalu intim ya karena orang gak paham juga ini doanya kau begitu gitu, jadi memang

perbedaan itu harus disitu antara yang intim dengan yang terbuka biasanya yang terbuka itu yang

bersifat riang yang yang mengajak orang merayakan dan itu baik, lalu melalui itu itu menjadi

pintu masuk untuk semacam dialog antarbudaya yang lebih dalam gitu,

Host :  makanya ya Christmas carols sempet dilakukan juga di Jakarta Belum lama ini

juga ya

Marco kusumawijaya : Ya saya pikir itu baikan dalam kalau apa hari raya Islam kan juga dulu

ada bedug, Ada apa keliling kota itu sebabnya juga perayaan ya, Yang yang sangat baik juga

untuk semua orang tapi mungkin karena covidt jadi harus ada dibatasin ya gitu ya

Host :  ya ya itu kaitannya dengan Jakarta saat ini apakah itu menunjukkan bahwa Jakarta

semakin terbuka dan inklusif Gimana mas

Marco kusumawijaya : eh ya sebetulnya barangkali terkait dengan suasana nasional kita juga

ya jadi memang memang benar sih saya pikir seperti festival lampion ini saya tidak ingat pernah

kita alami kecuali dulu sekali barangkali di masalah-masalah lama sekali itu di Jakarta kota di

lingkungan komunitas tertentu saja gitu tapi bawa itu sekarang dilakukan di ruang kota yang

diluar komunitas tempat tinggal etnis Tionghoa, Itu menu sesuatu yang baru itu dan saya kira

baik-baik aja saya mau berharap yang apa golongan-golongan etnis lainnya juga baik gitu ya

ekspresi budaya itu karena kita selalu bisa belajar dari ekspresi budaya semua golongan. dulu

waktu saya ketua dewan Kesenian Jakarta Kami pernah bikin festival untuk berbagai golongan

dari segi budaya etnis ya, Misalnya kalau enggak salah teman-teman dari golongan etnis Batak

itu membuat acara tari-tarian dan nyanyi-nyanyi di kawasan di Velodrome Yang Dulu gitu

kemudian kawan-kawan dari lalu kawan-kawan dari budaya minang membuat acaranya di Pasar

Jatinegara pasar akik Jatinegara karena mereka senang tempat mereka berkumpul disitu. Tapi

kita mendatangkan apa eh pemain suling Saluang dan kemudian juga penyanyi yang sangat

terkenal dari Sumatera Barat, sesuai dengan permintaan mereka Jadi kita tanya. Kalian mau

mengundang Siapa Mereka bilang itu itu undang lalu juga Jadi ada waktu itu Batak minang

kemudian Betawi tentu saja akal Betawi karena dia pusat ya tuan rumah, itu dia kita adakan di

dalam Taman Ismail Marzuki waktu yang lainnya sesuai dengan permintaan mereka Jadi itu baik

ya

Host :  Ah itu dulu di Taman Ismail Marzuki Mas penyelenggaraannya

Marco kusumawijaya : yang untuk festival budaya Betawi

Host :  Oh gitu

Marco kusumawijaya : kalau yang festival budaya Batak di Velodrome kemudian yang

festival budaya Sumatera Barat atau Minangkabau di pasar akik Jatinegara di halamannya itu

Host :  Oh ya Iya sih sebenarnya bukan sesuatu hal yang sama sekali baru ya sudah pernah ada

yang memang sekarang kembali mendapatkan tempatnya dan mungkin semangatnya pak

gubernur saat ini akan dilakukan di ruang publik supaya menjadi ruang ketiga tempat

berinteraksi sebagaimana tadi Mas Marco bilang gitu ya

Marco kusumawijaya : Iya saya kira itu tepat waktu sebab yang kita sebut ruang ketiga ini

sekarang memang makin marak Mengapa karena transportasi umum kita akan menjadi lebih baik

ya dengan transportasi umum lebih baik banyak tempat-tempat yang berdekatan dengan stasiun

dengan halte itu menjadi hidup karena banyak orang sekarang menggunakan angkutan umum

meskipun tentu saja belum mencapai jumlah yang yang yang maksimal, ya tapi cuman terus

ditingkatkan tapi dari segi keramaian ini Kebetulan tadi Sandy menyebut apa kendal itu ya di

bawah jembatan itu saya tinggal tidak jauh dari situ, Jadi hampir selalu kalau saya bepergian

Saya harus ke situ untuk mencapai Stasiun MRT selalu baru dari zat select menjadi saya kalau

saya bilang tadi banyak sekali orang sering berkumpul sekarang di tempat-tempat Dimana ada

atau simpul angkutan umum itu ruang ketiga yang sangat populer sekarang tapi kita juga melihat

sebetulnya taman kota, ruang terbuka baik berupa Taman maupun lapangan seperti di Jakarta

kotakkan bukan taman tapi ya itu tipikal yang disebut Square ya pland dalam bahasa Belanda itu

juga ramai dan saya pikir itu karena sistem angkutan umum kita makin baik sehingga makin

banyak orang bisa mencapai tempat-tempat itu, tanpa harus pusing naik mobil apa lagi kalau

yang punya mobil enggak usah pusing mikirin tempat parkir udah aja naik angkutan umum yang

nyaman sekarang ya

Host :  mungkin pemirsa perlu tahu nih Mas Marco kusumawijaya ini salah satu tokoh yang saya

tahu sangat menggunakan transportasi publik betul begitu Mas ya

Marco kusumawijaya : Iya saya tidak punya mobil tidak punya motor saya cuman punya

sepeda lipat jadi kalau saya merasa sehat saya bepergian bawa sepeda lipat kemudian naik

angkutan umum turun dari angkutan umum lu buka kali pertamanya Jalan lebih expert Hah

kadang-kadang tanya bocor minus

Host :  dengar-dengar banyak baru habis bocor ya Iya aku Marine itu saya jalurnya itu Agak

repot juga dari DPR RI katanya itu sepeda pertama yang masuk gedung dpr-ri Ih nggak diundang

diundang kasih masukkan kasih ceramah mereka sebutnya apa parlementer rileks cure

Marco kusumawijaya : Saya perginya bau sepeda lipat naik angkutan umum dari stasiun MRT

di Dukuh Atas Hai kemudian sampai di Senayan Saya turun buka lipatan sepeda naik sepeda

masuk ke gedung dpr-ri pulangnya dari DPR RI sampai rumah itu naik sepeda Medannya itu

Agak repot situ Waduh nyebrang ini nyebrang itu agak-agak repot dan mungkin karena itu

banyak kena pinggiran apa eh trotoar yang yang yang tajam kali gue jadi sobek itu

Host :  oke mas Marco kita lanjut eh saya mau ngobrol tentang eh pembangunan infrastruktur di

Jakarta belakangan ini ya Eh gimana pendapat Mas Marco soal pembangunan eh jalur pedestrian

kemudian penataan penataan kawasan dan segala macam terutama yang terkait hanya mungkin

tadi dengan ada hubungannya dengan transportasi Apakah kita sudah on the track atau seperti

apa nih Mas Marco

Marco kusumawijaya : menurut saya God yang bagi saya karena mungkin pensiunan Ya udah

tua hahaha yang paling terasa tuh angkutan umum ya Iya kan dan kita ini kalau pensiunan itu

capek kalau naik apa namanya karena itu saya nggak mau punya mobil lagi gitu repot loh naik

mobil itu harus mikirin parkir nyetir sendiri resikonya ini terus Setiap berapa bulan harus

kebengkel Waduh neang hutan umum itu menyenangkan sekali dan itu penting Nah sekarang ini

saya pikir pembaharuan yang penting adalah memang Apa yang disebut integrasi antarmoda itu

yaitu pembaharuan yang baik itu kalau kita bicara pembangunan angkutan umum di Jakarta ini

kan memang anu ya akumulatif Ya udah ya kalau kita ngitungnya mulai dari Transjakarta itu

mulai dari zaman pak pak pak Sutiyoso kemudian ditingkatkan terus ditingkatkan terus itu ya

Nah untuk periode nya Pak Anis ini menurut saya peningkatan yang paling penting tuh memang

soal integrasi kita lihat Bagaimana Stasiun juga diperbaiki ya jadi relatif kita kalau mau ke

stasiun kereta api kita bisa naik angkutan umum juga gitu kalau saya sih bahkan sampai ke

bandara saya bisa cuman geret koper langsung ke stasiun itu saya hah stasiun ya, lalu menurut

saya yang baik juga anula penyambungan penyambungannya itu misalnya trotoarnya menjadi

lebih luas itu memang saya tahu ada bagian-bagian yang belum selesai ya Atau udah selesai

dibongkar lagi gara-gara ini dan itu termasuk saya lihat di Jalan Cokroaminoto ada Kavling

pribadi yang sedang membangun lalu trotoar depannya terbongkar itu kadang-kadang tidak

nyaman betul itu entah Gimana cara kita bisa mengatasi itu karena kalau orang membangun di

Kavling nya yang pasti rusak itu trotoar di depan Kavling yaitu, tapi kalau di luar negeri

gelar plat baja sehingga kendaraan truk berat-berat lewat itu enggak bawahnya terlindung nah ini

Enggak tahu itu mungkin perlu ada aturannya kalau suatu pihak swasta merusak trotoar karena

pembangunan sendiri dia bertanggungjawab untuk memperbaiki nya sesuai aslinya yang baik

dan itu harus diawasi atau ya dia cegah dengan melapisinya dengan lembaran baja kayak gitu itu

Ia hal-hal seperti itu kita Maklumi harus dilakukan terus-menerus makanya saya rajin sekali

melapor itu saya kalau nemuin begitu karena memang saya bisa membayangkan Sandy dan

walikota dan kepala dinas mungkin bisa tahu semua kan Justru karena itu kita bikin apa namanya

jaki untuk melaporkan jadi ini saya pikir baik untuk seluruh warga Jakarta jangan kita salah

paham seolah-olah Jaki itu dibuat karena pemerintah malah enggak pemerintah itu ingin

merespons cuman kan nggak mungkin dia mencari tahu sendiri kepo tiap hari keliling juta tak

perlu jadi Iya dari masjid kita pakai dan saya pikir responnya juga cukup baik kecuali memang

hal-hal yang rumit Ya tapi kalau yang cepat itu saya beberapa kali dapat respon cukup cukup

baik itu lewat ya trotoar kemudian saya pikir yang menyenangkan orang sekarang juga trotoar itu

seringkali lebih aman ya kemudian ada tanaman, halte lebih baik kadang-kadang malah terlalu

indah itu Sandy.

Host :  Terllu indah di mana tuh

Marco kusumawijaya : taman-taman nya terlalu apa tanaman saya enggak tahu seharga

tanaman tapi kok Saya mikir apa enggak kemahalan gitu ya karena Gini misalnya ya kalau

zaman dulu Kita lihat taman-taman kota terutama itu2 aja yang penting, pohon ama rumput

dengan pohon kan gak bisa dilihat ya pohon enggak usah dirawat kecuali sebelum musim hujan

barangkali dipangkas supaya seimbang tidak mudah lebah atau ranting patah dengan kedua

rumput-rumput mah memang kalau musim kering agak kering Terpukau disiram tanpa tapi

tanaman semak bunga-bungaan itu kan harus sering diganti ya itu saya agak khawatir itu apalagi

kalau anggaran kita lagi terkuras gara-gara pandemi ini ini berterima kasih sambil khawatir ini

otak kita menjadi indah tapi khawatir juga nih kalau dananya kegedean buat itu lebih baik yang

basic gitu jadi trotoar tuh yang kuat yang aman ya tapi gejala mengindah Indah kan jadinya juga

terjadi di kota lainnya di kota lain kalau ada trotoar yang dikasih keramik dikasih granit licin

mewah berbahaya untuk kita enggak nah begitu kadang-kadang kita mesti melihat kau antara

fungsi dengan keindahan begitu juga soal Taman menurut saya yang besok aja lebih baik ke di

seluruh trotoar Diperbaiki dengan kuat dan baik Kalau perlu ya soal taman yang yang tanaman-

tanaman yang gak perlu perlu bisa dikurangi hahaha

Host :  oke oke menarik tuh ah sekarang kita ngobrol yang lagi rame nih Mas Marco terkait

dengan pemindahan ibukota Tapi sih nggak akan nanya komentar Mas Marco soal ibukota baru

karena itu ranahnya pemerintah pusat gitu ya ,cuma saya tanya adalah bagaimana menurut Mas

Marco nasib jakarta atau arah Jakarta setelah tidak lagi menjadi ibukota Gimana mas

Marco kusumawijaya : pertama sepertinya dampak terhadap kehidupan kota itu tidak banyak

gitu ya karena yang pindah itu kan berapa maksimum berapa 200.000 pegawai negeri pemerintah

pusat itu tidak banyak untuk ukuran Jakarta kemudian kehidupan ekonomi kita juga tidak akan

terpengaruh ya, karena sebetulnya selama ini kota yang mensubsidi pemerintah atau operasional

pemerintahan dan presiden atau menteri kan dia pakaii jalan tuh jalannya Jakarta detik

penerangan jalan yang bayarkan Jakarta Nanti ketika mereka pindah kesana mereka harus punya

anggaran segitu bayar segala macem itu jadi kita tidak akan terlalu terpengaruh menurut saya

Karena ya kalo mau lihat sejarah kalau membandingkan tidak semuanya sama tapi kalau kita

lihat misalnya New York ya tetep aja New York mau ada ibukota atau tidak Gitu ya kan dulu

ibukota pernah sebentar toh disuruh New York itu enggak pengaruh jadi kota begitu juga Los

Angeles itu adalah tetap kota besar yang tumbuh bukan karena ada ibukota atau tidak tetapi

memang karena potensi kotanya saya, pikir eh Jakarta juga demikian pada saat sekarang ini

meskipun tidak selalu ya, Karena dia sudah mengalami suatu masa yang cukup panjang sehingga

sudah mempunyai apa namanya akumulasi aset-aset tuh bukan hanya benda tapi juga manusia,

Universitas ya tadi itu infrastruktur yang begitu banyak itu kan tidak berkurang, jadi karena ini

tidak berkurang dan tidak akan apa apa Nah itu kalau melihat dari segi tiga apa-apanya kalau

mau melihat kita mau ngapain ke depannya menurut saya malam mungkin akan lebih baik

karena kita lalu bebas dari campur tangan pemerintah pusat hahaha dengan Eh maksud saya

campur tangan ini tidak selalu negatif ya, tapi menimbulkan seringkali perdebatan

berkepanjangan kan ya kan beberapa kali waktu saya di tgpp itu misalnya masalah pembuat

tanggul di di apa di pantai utara gitu kita Masala tanggulnya itu tapi yang kita nggak setuju itu

anggota memikir in gimana masyarakat yang tinggal di sebelah dalam tanggul gitu, misalnya

nelayan di Marunda segala macam yang lalu enggak bisa ke laut Jadi tanggulnya bener tapi

dampaknya seharusnya dipikirkan dari awal lalu di apa dibuat yang baik, Nah ini kan beda

wewenang memang ya kan kalau warna pemerintah bisa bikin tanggul dia nggak mau mikirin

yang akibat-akibatnya juga repot tuh memang kita yang kita yang di Jakarta harus mikir nah

cuman masalahnya ini biasalah klasik aja sih kalau yang satu udah Punya jadwal sendiri yang

lain baru kaget lu mau bikin tanggul nih ntar dulu deh gue bikinin dulu anunya saluran atau apa

gitu loh itu yang enggak clock Nah dengan sekarang dibawah satu pemerintahan itu mungkin

menjadi lebih mudah itu ya yang baik bisa dipertahankan yang negatif yaitu bisa dicegah dengan

lebih baik koordinasi menjadi lebih gampang menurut saya dari segi positifnya gitu kemudian

Mau ditanya hal lain nah ini yang eh Saya rasa Jakarta bisa hadir harus mengembangkan semua

potensi yang ada Jangan melihat kota hanya dari segi satu sisi misalnya bisnis atau perdagangan

atau jasa enggak ada kotak yang cuman berkembang bisnisnya yang cuman berkembang jasanya

atau cuman berkembang budayanya itu enggak ada kota itu selalu semuanya ya, Nah beda-beda

potensinya gitu tapi tidak berarti yang potensinya lebih rendah harus ditinggal potensi yang lebih

tinggi di lalu menjadi satu-satunya tujuan itu itu salah, Jadi kalau misalnya kita membuat

undang-undang ibukota baru undang-undang Jakarta tetap sebagai apa daerah khusus ya kalau

nggak salah ya itu mikirnya begitu jangan menjadi Jakarta kota ini atau Jakarta kota itu enggak

Jakarta ya semuanya itu harus berkembang ya ya kita bisa jadi jadi misalnya Jakarta sebagai

pusat bisnis dunia yang tidak betul itu ya. ya Oh Jangan dibatasi kita harus cari dan memang kita

ini kesulitannya kalau merumuskan suatu konsep pokok harus pakai satu judul yang ringkas gede

peta itu yang bikin repot karena harus ringkas jadi lihat lalu soal harus milih enggak enggak

pilihan-pilihan itu harus tingkat lebih tinggi jadi misalnya gini beda kalau kita bilang eh pusat-

pusat bisnis yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat, bedakan kau kita bisa kita bilang

Jakarta adalah kota yang memakmurkan masyarakatnya memenuhi keadilannya dengan, antara

lain mengembangkan bisnis budaya dan lain-lain bisa jatuh satu kalimat sip hidup tapi poinnya

adalah potensi Jakarta dibilang yang kau kita bilang Kesenian. Jakarta itu baru punya gedung

baru di Taman Ismail Marzuki yang gede banget, dan jangan lupa dari dulu Jakarta adalah pusat

kesenian ya sejak jadi zaman Ali Sadikin menidurkan tuh ada pusat lain seperti Bandung,

Surabaya, Yogyakarta, Jakarta adalah pusat juga kalau bukan yang lebih besar gitu dan itu

penting banget gitu bagi dunia kesenian di seluruh dunia ya Jakarta itu dilihat sebagai pusat

kesenian di Indonesia itu bukan hanya dilihat ke dalam Indonesianya gitu ya kita dari dulu juga

banyak diminum pendapat Kong Saya pribadi sebagai ketua dewan Kesenian Jakarta dimintain

pendapat oleh pemerintah oleh penasehat Gubernur Tokyo yang mau bikin dewan kesenian

tingkat Metropolitan, jadi-jadi Tokyo itu baru punya dewan kesenian tingkat Metropolitan itu

baru beberapa tahun 2016/2015 Ketika saya datang mereka persiapkan Olympic penasehatnya

tergopoh-gopoh datang nemuin saya di sebuah kafe kecil karena saya lagi mau nonton teater

begitu dingin itu saya bilang saya lagi anu nih lagi ngantri ini dia datang nanya sebelumnya

penting dong seperti jadi ya kita pusat crack belum lagi Yang lain-lain ya pusat bisnis tentu saja

Pusat keuangan tentu saja banyak lagi yang lain pusat industri kreatif film-film itu enggak nggak

bisa dibikin di kota lain, karena perlu infrastruktur kan yang yang sepadat. Jakarta gitu mungkin

Jogja dan Surabaya bisa tinggal berkembang nggak karena mungkin belum cukup

infrastrukturnya diedit suku nasib sistemnya sudah berkembang juga di jahat itu Istilah ekosistem

jadi Jakarta adalah baik bener Terima kasih Sandy kamu mengingatkan Istilah ekosistem kita

mesti melihat kota manapun apalagi Jakarta sebagai ekosistem yang terdiri dari banyak hal

seluruh ekosistem ini harus dikembangkan Jangan cuman bisnis itu nonton dikasih tahu pada

siapapun yang sedang membuat undang-undang kekhususan Jakarta jangan kota ini atau kota itu

saja Jakarta adalah sebuah ekosistem yang harus dihidupkan dan dimajukan dimajukan

keseluruhannya itu sendiri Yap mana

Host :  Oke Mas Marco tadi sempat menyinggung sedikit tentang TGUPP nah ini menarik nih

mungkin banyak publik juga penasaran sebenarnya Apa alasan seorang Marco kusumawijaya

keluar dari tdup Hahaha betul berkongsi dengan pak gubernur

Marco kusumawijaya : ya ngga ;lah Sampai sekarang masih sering whatsapp-an sama Gubernur

saya enggak ragu-ragu kalau ada kritik saya sampai beliau terima dengan baik Gagas jadi begini

sebetulnya sebelum tahun 2017 itu saya itu sibuk penulis buku ya saya itu sudah menolak

memulai penulisan buku hampir 10 tahun lalu itu ya dan ketika itu di Jogja kan 2016 Saya betul-

betul lagi menggelar bab-bab saya itu karena saya mau Tata lagi ini bab ini mau pindah ke mana

Mengapa karena saya merasa sudah aman waktu itu nah lalu kan itu kan relatif mudah terlaksana

ya udah jalan kemudian Gubernur memberi tugas menata kawasan pesisir karena itu tgpp nya

saya namanya komite pesisir kita udah bikin kan rencananya udah kita Jelaskan nanti ini

diserahkan tugas koordinasi ya kepada Walikota Jakarta Utara dan sebagainya jadi relatif sudah

selesai tugas tugas-tugas kami jadi saya mundur saya minta izin saya musik kembali ke buku

saya ini karena menurut saya saya udah tua gitu Jadi kalau bisa saya mau menyelesaikan buku

saya dengan secepatnya karena menurut saya itu berguna karena mengisi kekosongan buku itu

tentang kota-kota Indonesia gitu Sandy nggak ada orang sih cari-cari alasan mau masih

whatsapp-an saya sama Pak Gubernur kok kalau yang penting ya kalau enggak enggak lah masa

kita ganggu dia Enggak oke siap

Host :  Berarti sekarang aktivitasnya apa nih Mas Marco menu fokus menulis buku ya

Marco kusumawijaya : iya ndak ada kegiatan lain kecuali mencoba-coba bikin bonsai karena

sambil saya ngetik itu kadang-kadang saya lihat Oh ini tapi bonsai saya caranya berbeda Saya

cuman mencari apa tanaman-tanaman seketeng punya di jalan bahkan ada yang nempel di

tembok Tuh kan beringin itu gampang nempel di tembok kan saya cabut dulu tembok saya

bersihin saja dibonsai hahaha untuk mengisi banget tapi selebihnya menulis buku make apa

kemajuannya lancar meskipun nggak secepat yang saya juga tapi kira-kira sekarang itu sekitar 10

bab sudah selesai povinal grafiknya masih ada 8 Blok nggak Nggak ada kegiatan lain pokoknya

Oh 7 hari selama seminggu kira-kira delapan jam 10.00 jam deket