Berapa Modal Jadi Wali Kota di Jakarta?
Reporter: Kominfotik JP | Editor: Kominfotik JP
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Waalaikumsalam Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Host: Selamat datang pak di studio JPodcast di Thamrin 10. Sudah pernah ke Thamrin 10
sebelumnya pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Alhamdulillah sering
Host: Makanan apa kalau disini biasanya pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Di sini kulinernya juga cukup variasi dan juga
dekat dengan pusat kotanya gitu ya dan mudah diakses sehingga enak dijadikan tempat untuk
kongkow-kongkow sejenak.
Host: Terima kasih pak sudah datang di tengah kesibukan bapak. Kita mungkin bakal ngobrol-
ngobrol santai aja nih ya pak ya seputar Jakarta Pusat. Boleh gak pak diceritain gimana sih pak
rasanya jadi walikota di kota Jakarta Pusat yang sangat strategis ini pak.
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadi memang menjadi walikota di Jakarta
Pusat sangat seru mas. Serunya bagaimana? Karena Jakarta Pusat ini kalau Jakarta itu
merupakan ibukota negara Republik Indonesia maka Jakarta Pusat merupakan pusatnya
ibukota. Artinya di kota Jakarta Pusat ini lembaga-lembaga pemerintahan itu ada seperti contoh
ada Lembaga kepresidenan kemudian secretariat DPR dan MPR termasuk Lembaga yudikatif
itu ada di Jakarta Pusat. Disamping itu ada tiga gubernur mas.
Host: Oh, satu provinsi ada tiga gubernur pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Iya betul. Ada Gubernur Jakarta, Gubernur
Lemhanas dan juga Gubernur Bank Indonesia
Host: Oh iya iya ya, tiga Gubernur semuanya di Jakarta Pusat ya pak. Luar biasa..
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Terlebih lagi Jakarta Pusat juga merupakan
tempat perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Indonesia. Kemudian pusat
pemerintahan, pusat kebudayaan gitu ya kemudian juga pusat ekonomi dan bisnis. Melihat
perannya yang begitu strategis tentunya tugas kita semua adalah menciptakan Jakarta Pusat
memiliki iklim yang kondusif bagi penyelenggaraan aktivitas-aktivitas di ibukota.
Host: Lalu bagaimana caranya pak untuk menjaga iklim yang kondusif?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Tentunya kita harus memiliki koordinasi yang
intensif itu baik dengan pemerintah pusatnya kemudian dengan forkopimda nya kemudian
forkopimko dan yang terpenting lagi adalah bersama jajaran masyarakat Jakarta Pusat melalui
lembaga kemasyarakatannya, kita harus menciptakan sinergi positif dalam mewujudkan iklim
yang kondusif di Jakarta Pusat. Minimal kita akan buat situasi itu terbebas dari konflik-konflik
baik itu konflik kepentingan maupun konflik sosial ini yang harus sama-sama kita bangun
komitmennya. Semua unsur memiliki komitmen yang sama untuk sama-sama menciptakan
Jakarta Pusat yang kondusif.
Host: Oke pak, bapak kan sebagai Walikota Administrasi Jakarta Pusat. Nah, mungkin banyak
orang yang awam pak. Apa sih Kota Administrasi Jakarta Pusat itu? Bedanya apa pak dengan
kota-kota otonom misalnya Kota Tangerang, Kota Bogor dan kota lainnya bedanya apa pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadi gini Mas Adam, yang namanya kota
administrasi hanya ada di DKI Jakarta sebagai konsekuensi dari kekhususan DKI Jakarta maka
kotanya itu bersifat administratif karena meletakkan otonomi daerahnya itu tunggal di tingkat
provinsi. Sehingga ketika otonomi tunggal di tingkat provinsi, kewenangan untuk mengatur dan
mengurus hanya ada di level provinsi yang kedua, DPRD nya pun hanya ada di provinsi sedangkan di kota-kota administrasi merupakan perangkat
daerah provinsi DKI Jakarta jadi tidak
ada DPRD di tingkat kota namun ketiadaan DPRD tingkat kota dibentuklah dewan kota yang
lalu kita lihat dari tujuan desentralisasi kan ada dua yay aitu ada tujuan politik dan tujuan
administrasi. Tujuan politik bagaimana mengembangkan nilai-nilai demokrasi. Peningkatan
partisipasi masyarakat dan juga penguatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Sedangkan tujuan administratifnya itu kan menciptakan pemerintahan yang
efektif, efisien , ekonomis dan responsif, Nah makanya untuk memperkuat tatanan kehidupan
berdemokrasi sebagai pengganti Lembaga politik ditingkat kota dibentuklah dewan kota. Dewan
kota tujuannya untuk memberikan wadah aspirasi menampung aspirasi masyarakat sekaligus
juga peningkatan partisipasi dalam penyelesaian dalam pemerintahan daerah mewakili masing-
masing kota administrasi tapi berbeda dengan DPRD. Meskipun mekanisme pemilihannya itu
dilakukan berdasarkan pemilihan di tingkat komunitas gitu. Mulai dari tingkat RW, Kelurahan
sampai dengan tingkat kecamatan dan dipilih atas rekomendasi dari DPRD.
Host: Oke pak, ini ada satu pertanyaan titipan netizen nih pak. Mungkin banyak yang bertanya-
tanya dan belum paham yak karena kan beda. Gimana sih pak cara jadi walikota di Jakarta?
Karena kalau di daerah kan ikut Pilkada lewat partai politik lalu ada pemilihan. Kalau bapak
gimana? Modalnya berapa pak kalau mau jadi walikota di Jakarta?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Walikota otonom memang berbeda dengan
walikota administrasi. Kalau walikota otonom itu memang dipilih oleh melalui mekanisme
pemilukada tapi untuk walikota administrasi hanya ada di DKI Jakarta yang menempatkan
otonominya yang bersifat tunggal di tingkat provinsi ketika begitulah tiga provinsi maka DPRD
itu dan kepala daerah hanya ada di level provinsi sedangkan walikotanya sifatnya administrative
terus mekanismenya bagaimana? Modalnya berapa begitu? Kalau ditanya modal tentu ini kan
kita mengisi jabatan publik. Ketika mengisi jabatan public tidak ada tawar-menawar atau
standart harganya artinya modal yang dimilikinya yaitu modal kompetensi kemudian modal
integristas dan untuk semangat menyelesaikan permasalahan, modal semangat untuk
memberikan layanan terbaik kepada warga Jakarta sehingga ketika kita ingin menjadi walikota
sesuai dengan undang-undang 29 tahun 2007 bahwa Walikota itu diangkat oleh Gubernur setelah
mendapat pertimnagan dari DPRD malanya ketika awal saya mau diangkat jadi walikota ada permohonan pertimbangan dari gubernur kepada DPRD
terkait dengan pengangkatan saya
sebagai walikota. Ketika DPRD memberikan pertimbangan kemudian baru dilakukan oelantikan
sebagai walikota. Jadi kalau ditanya walikota itu perlu modal berapa? Itu tidak ada sama sekali
kita mengeluarkan modal untuk jabatan tertentu apalagi dalam system merit yang sedang
dibangun di Pemprov DKI Jakarta jadi semua berdasarkan kompetensi yang terukur gitu.
Host: Oke, masih balik lagi soal kota administrasi pak. Kalau di provinsi atau mungkin kota lain
kan itu ada dinas-dinas gitu pak kalau di kota tuh bagaimana pak , seperti apa secara teknis
operasional di lapangan nya pak?
Walikota Jakarta Pusat (Pak Dhany Sukma): Jadi dinas-dinas maupun kota administrasi ,
badan-badan atau perangkat Provinsi DKI Jakarta terdiri dari dinas-dinas dulu ada istilahnya
Lembaga Teknis Daerah tapi dengan adanya undang-undang 23 Tahun 2014 maka berganti
menjadi badan-badan kemudian ada kota administrasi , kecamatan dan kelurahan yang
merupakan perangkat Provinsi DKI Jakarta. Kalau kota administrasi pendektannya adalah
territorial base sedangkan dinas fungsional base artinya fungsional base itu dia lebih spesifik
pada satu urusan tertentu misalkan urusan PU, urusan Pendidikan, urusan Kesehatan tetapi untuk
kota administrasi sifatnya itu seluruh urusan ada di kota administrasi tapi kedudukannya sudin-
sudin itu sebagai perangkat dinas yang berada di bawah atau di wilayah kerjanya walikota
makanya di kota administrasi Jakarta Pusat itu ada sudin Pendidikan, sudin Kesehatan yang
secara teknis bertanggung jawab kepada dinasnya tapi secara iperasional mereka bertanggung
jawab kepada walikota gitu ya yang artinya itu lebih menjalankan fungsi kolaborasi dan
koordinasi. Kalau boleh saya ibaratkan jari itu berarti di sela-sela jari yaitu walikota, camat,
lurah. Jarinya adalah dinas-dinas atau sudin-sudin atau seksi-seksi yang di kecamatan atau
pelaksana yang ada di kelurahan. Tugas lurah, camat, walikota menggenggam itu secara terpadu
untuk kemudian melakukan intervensi lepas dari ego sector itu jadi menyatukan seluruh urusan
dalam rangkah mengintervensi permasalahan secara terpadu dan kolaboratif. Itulah peran dari
walikota. Di dalam lingkungan kerja walikota memang ada sudin-sudin.
Host: Kalau untuk di Jakarta Pusat gimana pak koordinasi sudinnya gitu semua bisa
dikoordinasikan dengan baik atau ada tantangan tersendiri pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Ketika secara struktur ada fragmentasi secara
administratif kunci utamanya adalah kemampuan kita mengkoordinasikan tergantung dari
kejelasan arah tujuan yang mau kita capai. Ketika kita memahami apa yang menjadi tujuan kita
dalam penyelanggaraan urusan pemerintahan maka orang yang kita ajak koordinasi pun akan
menjadi lebih memahami tujuan kita adalah menuju satu sasaran yang karena memang
permasalahan kita itu kompleks tidak bisa diselesaikan secara sectoral maka pendekatan ekologi.
Nah ketika kitab isa memberikan pemahaman yang kuat bahwa kita bergerak dalam kerangka
kesisteman artinya sudin, camat, lurah kemudian suku badan merupakan subsistem dalam rangka
memperkuat system dalam penyelenggaraan pemerintahan ketika kitab isa memahami saya akan
mereka akan lebih terbuka terlbih dengan jargon DKI Jakarta sebagai kota yang kolaboratif dan
ini sangat dipahami benar oleh para perangkat daerah dan jajarannya jadi dalam kita bertindak
harus mengedepankan semangat kolaborasi semua bisa diselesaikan dengan kita sama-sama
memhami inti permasalahan dan itu menjadi kunci utama dalam rangka kita mengkoordinasikan
jadi secara umum pelaksanaan kordinasi di wilayah itu tidak ada kendala yang serius.
Host: Pantesan terlihat Jakarta Pusat makin keren aja nih pak. Belakangan ini kalo saya
perhatikan pembangunan infrastruktur juga semakin massif pak gitu di Jakarta Pusat. Mungkin
bisa diceritakan ya pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadi memang pembagunan Jakarta Pusat itu
sangat massif dan ini tidak terlepas dari kebijakan dari pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang
memiliki gagasan yang kuat dengan semangat kolaborasi melibatkan seluruh stakeholder
sehingga pembangunan itu bisa dirasakan sesuai dengan tagline dari Jakarta Pusat itu Masif mas.
Yaitu maju dan inklusif. Maju kita bisa melihat ya kebijakan-kebijakan di Provinsi DKI Jakarta
sangat terasa gitu, masyarakat menjadi lebih ada gairah, ada kebahagiaan, ada interaksi bahkan
pak gubernur akan sering menjelaskan tentang ruang ketiga misalnya bagaimana menciptakan
ruang interaksi yang setara dan kitab bisa melihat di Jakarta Pusat di Bundaran HI kemudian ada
juga kita melihat di Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Sudirman kemudian Terowongan Kendal
kemudian ada di Senen gitu Simpanglima Senen itu masyarakat banyak melakukan interaksi
untuk pengambilan gambar sekaligus juga menjadi ruang untuk saling mengenal satu sama lain
gitu jadi kota ini terasa terlihat hidup dengan pendekatan yang berbasi Kawasan-kawasan stasiun
yang merupakan TOD. TOD itu untuk merubah perilaku warga Jakarta atau sekitarnya supaya
beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Harapannya dalam transportasi umum itu
ada interaksi baik ketika memanfaatkan transportasi yang ada maupun ketika keluar dari alat
transportasi tersebut gitu jadi ada interaksi dan itu sangat terlihat maju sekali jadi ciri-ciri kota
maju itu juga ditandangan dengan inklusif artinya kemjuan kota itu benar-benar bisa
dimanfaatkan dan dirasakan oleh seluruh warga masyarakat tanpa ada diskriminasi dan ada
kesetaraan disitu. Jadi maju dan inklusif. Maju bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat
datang ke Jakarta tanpa melihat lagi latar belakang siapa dia. Tapi semua yang ada di Jakarta
merasakan nilai manfaat dari kemajuan kotanya.
Host: Oh begitu. Itu yang dimaksud dengan maju dan inklusif ya.
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Terutama Jakarta Pusat karena kebijakan
pembangunannya sangat dirasakan sekali lah kitab isa menyaksikan sendiri bagimana jalan
Sudirman-thamrin begitu indahnya masyarakat juga lebih dinamis dalam menikmati kotanya gitu
ya sehingga tercipta iklim yang kondusif. Ada pancaran kebahagiaan dari kotanya.
Host: Termasuk sekarang jalur sepeda dibuat lebih teratur gitu ya pak. Suka sepedahan juga pak
wali?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Alhamdulillah saya suka sepedahan apalagi
menikmati jalan-jalan di Jakarta Pusat gitu ya samping saya sering masuk ke daerah-daerah yang
memang padat pemukiman gitu ya di sela-sela Gedung-gedung yang tinggi jadi disamping kita
menikmati jalan yang lebar trotoar trotoar juga lebar-lebar yang merupakan cerminan dari
keadilan sosial. Jadi kalau pak Gubernur mengatakan keadilan sosial itu bukan hanya ucapan tapi
benar-benar diimplementasikan sebagai contoh kita lihat pedesrtrian yang lebar-lebar juga trotoar
dibuat lebar kalau dulu kita dulu mungkin kita sering menjawab kalau ada pertanyaan apa yang
membuat Jakarta sering macet karena tidak seimbang antara jalan dengan kendaraan ya padahal
masalahnya bukan soal itunya gitu selama ini mungkin kita terbasa jalan itu hanya untuk
kendaraan roda empat padahal tidak semua warga Jakarta dan sekitarnya itu memiliki negara
yang baik tetapi justru yang sering pak gubernur sampaikan semua warga masyarakat pasti memiliki alat
transportasi yang digunakan oleh semua yaitu kaki. Jadi pejalan kaki. Justru yang
dimiliki semua harusnya diwadahi karena yang terbatas harus disesuaikan makanya TOC tadi
lahir. Trotoarnya dilebarin, transportasi massalnya juga dibenahi dengan baik bahkan kalau kita
naik kereta dari Bogor turunnya pun sudah terintegrasi dengan moda transportasi roda empatnya
misalnya dengan Transjakarta nya Jaklingko nya jadi sampai tujuan itu kita tidak terlalu jauh
untuk melangkah gitu tapi semua sudah terintegrasi satu sama lain dan ditambah lagi
kenyamanan dalam menikmati perjalanan itu ketika kita menikmati perjalanan dan nyaman tentu
orang akan kalau memang enak naik transportasi umum kenapa sih kita harus menggunakan
transportasi pribadi? Inikan pada akhirnya akan mengubah perilaku dari menggunakan kendaraan
pribadi ke kendaraan umum kerena memang ada kenyamanan disitu ada interaksi gitu ya ketika
kita bergeser dari transportasi yang satu ke yang lain itu untuk pejalan kakinya juga indah gitu ya
kemudian ini menjadi salah satu alasan kenapa warga pada akhirnya berubah perilakunya , enak
ketika merubah ke perilaku ke kendaraan pemanfaatan kendaraan umum otomatis kendaraan
pribadi akan berkurang gitu. Jadi asumsi yang mengatakan jumlah kendaraan lebih besar dari
jalan itu sesungguhnya dikurangi adalah penggunaan kendaraan pribadinya bukan jalan yang
lebar akhirnya kepentingan orang yang sifatnya universal itu menjadi lebih terdesak gitu kan.
Nah ini maka bisa diwujudkan dengan adanya ide gagasan yang brilian kemudian dinarasikan
dengan baik dan hasilnya bisa dirasakan. Ini saya merasakan sekali gitu ya.
Host: Berarti memang kebijakannya adalah untuk membuat lebih nyaman para pejalan kaki dan
pengguna kendaraan umum supaya memang orang mau beralih ya pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadikan semakin beralih itu jalannya juga
ada proposianalnya kan ga perlu kita tambah-tambah jalannya tapi tetep kita melihat
prioritasnya.
Host: Tadi kita sudah ngobrol-ngobrol soal Jakarta Pusat dengan segala kemjuannya sekarang
saya mau tanya-tanya yang sifatnya lebih pribadi nih pak. Mungkin bapak sekarang sebagai
walikota ceritakan gimana perjalanan karir bapak di Pemprov DKI.
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadi memang saya tidak pernah terpikirkan atau
terbayangkan sebelumnya bakalan melaksanakan tugas di Jakarta Pusat yang penuh dengan
dinamika yang penuh dengan tantangan tapi saya mengawali karir itu seperti air mengalir. Satu
hal yang satu saya sangat syukuri adalah ketika kita masuk menjadi jajaran PNS di Pemprov DKI
Jakarta nah awal karir kita masuk atau saya sebagai protocol di DKI Jakarta dengan proses
seleksi dari 42 kita yang lulus dari sekolah kedinasan kemudian diseleksi kemudian saya
masuklah termasuk salah satu orang yang menjadi protokolnya gitu tahun 97 mas. Tahun 97
kemudian di tahun 99 kita 2 tahun lebih dianggap kelamaan harus turun ke wilayah karena
memang sekolah kedinasan saat itu lebih memperkuat tataran kewilayahan makanya dari situ
saya ditugaskan ke Walikota Jakarta Selatan dan enggak lama itu dari sana kemudian saya
didorong lagi Kecamatan Pancoran menjadi staf kemudian baru mulai memasuki jenjang
structural hamper setahun di kecamatan saya menjadi dipercaya menjabat kepala urusan
pemerintahan di Kelurahan Kebagusan kemudian setahun di bergeserlah menjadi Sekretaris
Kelurahan di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat itu ada struktur baru dari
tidak ada wakil lurah kemudian dibentuklah tahun 2002 itu ada wakil lurah. Karena ada struktur
baru cycle otomatis naik jadi wakil rakyat itu sampai tahun 2006. 2006 ada permintaan mau
enggak mengabdi di Kepulauan Seribu kemudian saat itu saya coba diskusi dengan orang di
rumah gitu dengan keluarga kemudian setuju berangkat saya dilantik di salah satu kabupaten di
Kepualauan Seribu. Saya itu dijadikan Kasubag Kesehatan dan Kesos. Nggak lama dari sana dua
tahun lebih sedikit langsung ada seleksi lagi secara terbuka secara internal jadi Kabag Kesra
disana setelah jadi Kabag Kesra dua tahun kemudian saya juga diminta untuk bantu di bagian
pemerintahan sampai tahun 2013 ada seleksi lagi balik lagi saya ke Jakarta Selatan. Seleksi
terbuka Camat Lurah tahun 2013. Masuklah saya menjadi Camat Cilandak. Tahun 2016 seleksi
lagi karena kan dari tiga kedua yaitu masuk lagi saya di Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi
itu 2016 sampai dengan tahun 2018. Dari camat langsung Kepala Biro yang pak lebih organisasi
biasa dari situ 2 tahun lebih tepatnya di 2018, saya diperaya untuk menahkodai dinas
kependudukan dan pencatatan sipil sampai tahun 2021. Di tahun 2021 baru dipercaya megang
Kota Administrasi Jakarta Pusat sampai sekarang.
Host: Dinamikanya kan berbeda-beda tuh pak yang paling seru yang mana pak?
Walikota Jakarta Pusat (Pak Dhany Sukma): Yang paling seru karena memang berbicara
dinamika ketika kita berada di tengah masyarakat ketika kita berada di tengah masyarakat baik
itu pada jajaran kelurahan, kecamatan, dan kota itu dinamakan luar biasa beda dengan ketika
saya menangani misalkan di penataan struktur organisasi disorganisasi itu memang dinamika
luar biasa tapi lebih banyak kepengurusan regulasi dan juga teori-teori tentang organisasi itu
kelihata image kita benar-benar menggunakan kemampuan berpikir kita untuk melakukan
oenataan tapi kalau sudah di wilayah itu seni memang lebih banyak pada seni mengolah nilai
rasa di dinas itu lebih spesifik tuh dan urusannya lebih spesifik misalnya 1 urusan dukcapil
misalnya jadi kita pose bagaimana caranya layanan bisa kedudukan itu bisa dirasakan
manfaatnya gitu ya bisa dirasakan cepatnya ,dirasakan murahnya, dirasakan baiknya kualitas
oleh warga masyarakat tapi lebih focus dia. Dia lebih cenderung pada bentuk akuntabilitas jelas
terukur tetapi kalau di Walikota akuntabilitas itu memang sangat komplek dibandingkan dengan
dinas yang cuma menjalankan satu urusan. Misalnya ketika bersentuhan langsung dengan
masyarakat secara umum dengan karakter yang berbeda tapi kalau untuk akuntabilitas terukur
jadi dinas situ yang karena dia lebih spesifik lagi situasinya.
Host: Mungkin bapak bisa berbagi tips atau inspirasi buat khususnya teman-teman ASN pak
dengan perjalanan karir bapak apalagi tadi bapak cerita seleksi camat, bapak tembuh seleksi
kepala biro, mungkin bisa berbagi tips yang bisa dibagikan pak?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Saya awalnya memang seperti air mengalir
saja gitu ya tidak ada target-target khusus karena saya melihat jabatan itu bukan menjadi suatu
tujuan tapi itu merupakan suatu alat karena kerja dijadikan sebuah tujuan kekhawtairan kita
ketika bisa mencapai itu dianggap sudah selesai karena itu tujuan padahal sesungguhnya jabatan
itu adalah alat bagaimana kitab isa memberikan layanan terbaik kepada masyarakat gitu ya bisa
memberikan rasa keadilan sosial. Karena saya juga mengalir gitu ya dan tidak pernah
terprediksi sebelumnya bakal seperti saat ini saya juga memberikan tips kepada temen-temen
semua kalo memang kita bekerja itu lilahitalah gitu ya kemudian tanpa ada benturan-benturan
kepentingan Insyaallah itu akan bisa dirasakan keberadaan kita dibandingkan kalau kita ada
kepentingan belum tentu yang dibawa untuk mencapai suatu jabatan tertetu misalnya jadi saya
hanya memberikan tips apa yang ada dihadapan kita tunaikan saja secara fokus gitu kemudian
setelah kita fokus jangan pernah kita ingin dinilai bagus, ingin dinilai baik, biarkan masyarakat
yang menilai biar orang lain yang menilai baik dan buruknya jadi kalaupun penilaian kurang
baik itu sebagai bahan masukan untuk kebaikan kita tapi kalau itu bisa dinilai baik ya silahkan
itu biar dirasakan manfaatnya oleh orang luar kita gitu jangan kita yang memaksakan. Nanto
kita enggak enak dalam bekerja dengan situasi seperti itu. Ini hanya sebuah tips saya yang saya
rasakan hingga saat itu yang berikutnya jangan medepankan ketika ada penyelesaian masalah,
ini bukan kewenangan saya, atau bukan kewenangan orang tapi yang kita lihat itu bagaimana
masalahnya bisa diselesaikan gitu dengan kewenangan yang kita miliki dengan orang-orang
yang memiliki kewenangan. Bukan hanya persoalan kewenangan saya atau itu kamu yang pada
akhirnya masalah tidak bisa diselesaikan. Karena kita mengedepankan kewenangan tanpa ada
semangat untuk menyelesaikan. Jadi yang terpenting adalah bagaimana kita orientasikan untuk
membantu penyelesaian masalah daripada hanya melempar masalah. Jadi itu bisa
menyelesaikan masalah.
Host: Sebagai walikota atau sebelumnya pernah camat pernah lurah juga tad ikan bapak bilang
dinamikanya paling menantang tapi juga mungkin sekaligus apay a menyita waktu ya pak?
Mungkin bapak punya cerita gimana caranya ngatur waktu dengan keluarganya.
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Jadi memang kalau saya mau bercerita gitu
awalnya sekali tugas di kelurahan itu yang Namanya di kelurahan kan kita kadang asik gitu
dengan ritme yang ada di warga masyarakat ketika karang taryna aktif kemudian PKK aktif
juga dan kita nggak bisa mereka bekerja dan kita diam saja dan tentunya kita akan ikut terlibat
dalam aktivitas itu karena kita bagian dari sebuah entitas sosial saat waktu itu menang sangat
menyita bahkan sampai saya sempat pulang ke rumah itu sering di jam tiga subuh karena ada
target-target yang harus diselesaikan. Semua yang di rumah itu merasa kok kerja seperti ini.
Tidak pernah bertemu anak. Sampai akhirnya saya coba untuk mencari aktivitas baru. Pekerjaan
di tempat yang baru yaitu di Kepualauan Seribu nah setelah itu kita lebih banyak diskusi. Saat
itu saya komunikasikan ke istri, seandainya ga disetujui saya nggak akan melangkah. Anak
sudah besar semua yang penting komunikasi yang harus kita bangun dan saya siap
mendampingi kan kalau jadi camat itu ada rumah dinas jadi kit bisa mengatur waktu. Saat itu
ada komitmen untuk mensupport dan saat itu kita juga sepakat untuk jalankan sehingga bisa
menerima kondisi saya sekarang. Alhamdulillah ada dukungan.
Host: Menarik sekali pak perbincangannya banyak pengetahuan dan inspirasi yang kitab isa
ambil. Terakhir ada pesan-pesan yang ingin bapak sampaikan untuk pemirsa khususnya warga
Jakarta Pusat?
Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma: Untuk warga Jakarta Pusat karena memang
Jakarta Pusat ini banyak sekali diintervensi melalui kebijakan dari provinsi dalam rangka
menciptakan keadilan sosial dengan ruang-ruang public yang bisa dinikmati secara Bersama.
Yuk sama-sama kita jaga Jakarta Pusat supaya tetap lingkungannya itu bersih, lingkungannya
nyaman, lingkungannya kondusif dengan lingkungan yang sangat penuh dengan keakraban satu
sama lain sehingga kedamaian dan kebahagiaan bis akita nikmati di Jakarta Pusat ini melalui
infrastruktur ruang publik yang memang dibangun untuk memenuhi standart keadilan sosial,
kesetaraan dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat baik warga Jakarta maupun diluar
Jakarta yang datang ke Jakarta.