Gubernur Anies Baswedan Resmikan Taman Makam Tokoh Bangsa

Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa, di TPU Karet Bivak. Foto: Malik Maulana

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa, di TPU Karet Bivak, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).

Anies Rasyid Baswedan mengatakan, TPU Karet Bivak ini menjadi tempat peristirahatan terakhir banyak tokoh yang meskipun lahir dari berbagai tempat di seluruh nusantara tetapi hidup, berkarya, dan bermakna hingga akhir hayatnya di Jakarta.

"Ini adalah tempat di mana kita sebagai bangsa bisa mengambil hikmah. maka itu tempat ini dibuat lebih dari sekedar pemakaman, tetapi tempat warga, anak-anak sekolah, mahasiswa bisa datang kemudian mempelajari kisah-kisah hidup mereka, sehingga bisa menjadi inspirasi," katanya.

"Sekarang ini menjadi satu tempat yang kita berharap datang bukan saja untuk melihat museum, tapi datang bisa berdiskusi, bisa mengadakan kegiatan di tempat yang dirancang ini," imbuhnya.

Anies berharap, nantinya isi dari galeri ini bisa dilengkapi di mana saat ini baru ada 15 nama tokoh sementara daftar nama yang dimilikinya banyak sekali, ada sebagian nama-nama yang memang tidak pernah diasosiasikan seperti Iswadi Idris, kebanggaan sepak bola Indonesia tahun 70-an, bintang film Arrafiq, dan Sabeni yang merupakan jawara Tanah Abang.

"Saya berharap ini dikembangkan lebih banyak lagi nama-nama yang bisa dimasukan dalam galeri ini, sehingga siapapun yang datang ke galeri ini akan mendapatkan pengalaman yang luas. Kota ini bukan sekedar kota mencari penghidupan, tetapi memberikan pengalaman," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati menjelaskan, Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB) didesain dengan konsep modern tropis dan tetap menampilkan unsur-unsur kearifan lokal dan bentuk arsitektur vernakular Indonesia.

"Bentuk atap yang menjulang tinggi mendominasi desain menjadi salah satu ciri khas dan karakteristik bangunan, yang dapat berfungsi sebagai skylight untuk memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan dan untuk menciptakan nuansa sakral dan estetik di dalam bangunan. Interior bangunan menggabungkan konsep modern minimalis, dengan komponen digital modern," jelasnya.

Untuk diketahui, pembangunan TMTB menggunakan Dana Kompensasi Sanksi Pelanggaran Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lahan/Tanah (SP3L) oleh PT Mitra Sindo Makmur yang berkolaborasi dengan Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Secara umum konsep dasar dan filosofi desain bangunan dan atap bagaikan kesatuan desain secara utuh yang tersusun dari mozaik-mozaik kecil (tokoh bangsa) bersatu padu dengan semangat sama untuk menciptakan bangsa Indonesia yang maju.

TMTB terdiri dari area galeri dengan luas 435 m2, menampilkan informasi tokoh bangsa yang dimakamkan di area TPU karet Bivak dengan menggunakan media digital dilengkapi dengan area serba guna yang dilengkapi sarana pendukung. Di dalam galeri terdiri dari 24 monitor, yaitu 15 monitor untuk tokoh bangsa dan sembilan monitor untuk komersial dan informasi umum.

Layar monitor menampilkan konten narasi singkat dari tokoh-tokoh bangsa, papan deskripsi dilengkapi dengan QR Code yang mengarahkan pengunjung ke laman website dari Taman Makam Tokoh Bangsa. Adapun tokoh-tokoh bangsa yang ditampilkan antara lain MH Thamrin, Pramoedya Ananta Toer, Fatmawati Soekarno, H. Benyamin Sueb, Iswadi Idris, Firman Muntaco, Chairul Saleh, Chairil Anwar, Ismail Marzuki, SM Ardan, Soerjadi Soerjadarma, Kusuma Atmadja, Abu Hanifah, Roehana Khoedoes, Mohammad Natsir.