Pemkot Dukung Gerakan Jakarta Cinta Qur'an
Reporter: Nelly Marlianti | Editor: Andreas Pamakayo
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengapresiasi dan mendukung penuh Gerakan Jakarta Cinta Quran yang dilakukan oleh Cinta Quran Foundation bersama Forum Komunikasi Majlis Taklim (FKMT).
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Setko Jakarta Pusat M Fahmi mengatakan, kegiatan ini membukakan mata bahwa mukjizat terbesar itu adalah Al-Qur'an tetapi di saat yang bersamaan sebagian besar tidak mampu membacanya.
Fahmi menuturkan, di Jakarta Pusat sendiri masih banyak masyarakat yang belum mampu membaca Al-Qur'an. "Masih banyak masyarakat belum mampu membaca Al-Qur'an, mungkin dikarenakan hidup di tengah kota. Untuk itu, kegiatan seperti ini harus terus dilaksanakan agar melek akan Al-Qur'an. Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat akan terus mendukung," tuturnya, saat menyampaikan sambutan dalam acara Sang Nabi The Last Messenger di Masjid Agung Sunda Kelapa,Jalan taman sunda kelapa no 16, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/10).
Sementara itu, Dewan Pembina Cinta Quran Foundation Fatih Karim menambahkan, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia menyatakan bahwa 58 persen umat Islam di Indonesia tidak bisa baca Al-Qur'an.
"Tentu data statistik ini menyedihkan buat kita terlebih memasuki bulan kelahiran nabi. Namun berkat dukungan dari Pemkot Administrasi Jakarta Pusat dan FKMT, beberapa kelas membaca Al-Qur'an secara gratis telah berjalan," Fatih mengungkapkan.
Dalam Gerakan Jakarta Cinta Quran, lanjutnya, kegiatan ini akan berlangsung di 44 kelurahan se-wilayah Jakarta Pusat, dan tidak dipungut biaya.
"Alhamdulillah hari ini kita mulai gong besarnya dalam upaya pengentasan buta aksara Qur'an di Indonesia pada bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW ini," paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua FKMT Jakarta Pusat Nur'aini mengatakan, Gerakan Jakarta Cinta Quran sendiri telah berjalan selama 45 hari di 10 kelurahan dan dua RW.
"Alhamdulillah kelas-kelas yang kita buka cukup banyak sekali peminatnya. Mudah-mudahan setelah pembukaan ini kelas-kelas akan kita buka kembali, sehingga upaya pengentasan buta aksara Qur'an khususnya di Jakarta Pusat bisa terlaksana," tutupnya.