Wali Kota: Manajemen Data Penting Dalam Intervensi Penurunan Stunting
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar Aksi keenam Konvergensi dan Intervensi Stunting, di salah satu hotel di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/12).
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma mengatakan, manajemen data menjadi suatu hal yang penting untuk mengetahui capaian kinerja, sehingga terlihat jelas berapa persen yang akan diintervensi.
"Data di sini adalah merupakan data lintas sektor yang utuh, setelah mengetahui datanya kemudian dilakukan intervensi yang sifatnya spesifik maupun sensitif. Data tersebut dapat dijadikan standar untuk mengevaluasi capaian kinerja dari stunting," katanya.
Dhany menerangkan, intervensi stunting bukan hanya saat bayi baru lahir tetapi 1.000 hari kehidupan manusia seperti intervensi kepada ibu hamil, ibu melahirkan, dan ibu menyusui, remaja, dan remaja yang memasuki usia perkawinan.
"Menurut saya ini siklus yang bisa dibatasi saat dia lahir saja, ini merupakan kegiatan-kegiatan yang butuh kepedulian kita semua secara komprehensif," terangnya.
Dhany menuturkan aktivitas penurunan stunting di Jakarta Pusat sudah cukup bagus dan terpadu. "Kita sudah menganut PAUD HI yang menggabungkan kognitif anak melalui aktivitas pendidikan informal di PAUD-nya dengan tumbuh kembangnya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sudinkes Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari mengungkapkan, manajemen data ini dilakukan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan dalam sistem manajemen data sehingga mempermudah menyediakan akses data dalam program penurunan stunting.
"Di Jakarta Pusat sudah melampaui target balita yang melakukan penimbangan. Terima kasih kepada bapak dan ibu di kelurahan dan kecamatan, Dasawisma, PKK, RT-RW, ini semua hasil buah kerja kita semua berkat arahan dan bimbingan Pak Wali Kota," ungkapnya.