Asminkesra Minta Bantuan Sosial Bulan Januari dan Februari Harus Tepat Sasaran

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Rapat koordinasi pelaksanaan bantuan sosial bagi warga kurang mampu. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Setko Jakarta Pusat M. Reza Phahlevi mengatakan, penyaluran bantuan sosial untuk bulan Januari dan Februari tidak lagi sembako, melainkan uang jadi seharusnya lebih mudah.

Demikian dikatakannya usai rapat koordinasi pelaksanaan bantuan sosial bagi warga kurang mampu di Ruang Rapat Serbaguna Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Gambir, Jumat (17/3). 

“Penyaluran bansos di bulan Maret 2023 ini adalah untuk bulan Januari dan Februari, dalam bentuk uang bukan sembako,” ucap Reza. 

Menurutnya, petugas harus bisa mengingatkan para penerima bantuan agar segera melakukan transaksi, supaya langsung bisa dimanfaatkan.

“Petugas harus mengimbau dan mengingatkan warga masyarakat, karena waktuhya cuma 3 bulan. Jika tidak melakukan transaksi maka akan diambil oleh pihak Bank BNI," katanya. 

Selain itu, Reza juga menegaskan bahwa bantuan ini harus tepat sasaran, dan barang yang dibeli pun harus yang berguna seperti sembako.

“Karena ini uang negara, siapapun yang mengambil bansos bukan atau tidak sesuai dengan haknya, maka hukum pidana akan berlangsung di situ,” tegas Reza.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Pusat Abdul Salam menambahkan, rapat ini menitikberatkan pada meningkatnya capaian penerima bantuan, dari 95 persen menjadi 99 persen.

“Jadi tadi pak asisten ingin capaian target ditingkatkan, dari 95 persen jadi 99 persen. Selain itu, juga penerima bantuan harus tepat sasaran,” ujar Salam.

Salam menjelaskan, ada sebanyak 36 petugas dan pendamping sosial di setiap kecamatan yang akan langsung monitoring ke lapangan setelah mendapatkan data by name by address dari bank penyalur bantuan yaitu, BNI.

“Setelah mendapat data, para petugas akan langsung turun ke lapangan untuk monitoring langsung dan memberikan pengarahan kepada keluarga penerima manfaat (KPM),” jelas Salam. 

Untuk diketahui, saat ini sudah 17.000 ribu dari 27.000 ribu sasaran penerima bantuan yang sudah melakukan transaksi. Masing-masing dari mereka akan mendapat bantuan sebesar 200 ribu untuk per-orang atau per-jiwa.