Awas Ada Zombie Jadi Judul Pelatihan Seni Teater

Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo

Pelatihan teater pelajar di Gedung PPSB Muhammad Mashabi, Kecamatan Tanah Abang, Senin (13/2). Foto: Malik Maulana

Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar pelatihan seni teater mengusung tema kewaspadaan terhadap sistem kehidupan masyarakat dengan genre komedi horor berjudul 'Awas Ada Zombie'.

"Awas ada zombie ini hanya simbol, pesan moralnya masyarakat harus berhati-hati dan jangan muda terprovokasi serta menerima iming-iming yang justru menyengsarakan mereka," kata Mentor Pelatihan Teater Jose Rizal, di Gedung PPSB Muhammad Mashabi, Kecamatan Tanah Abang, Senin (13/2).

Untuk mendalami peran, Jose memberikan materi pelatihan seperti, olah tubuh, olah vokal, improvisasi, pemeranan, penyutradaraan, dan spectacle yang merupakan unsur lain penunjang pertunjukan.

"Akhir dari workshop ini adalah pertunjukan utuh hasil dari pelatihan. Kemudian mengolah pemeranan dan menyutradarainya, jadi kelengkapan dari sebuah pertunjukan dihadirkan melalui pertunjukan yang berlangsung pada 17 Februari nanti," papar Jose.

Dia berharap pelatihan ini mampu menumbuhkan kepercayaan diri siswa,  menumbuhkan bekerja sama, rasa saling menghargai, dan terpenting memiliki kemampuan melatih rekan-rekan di sekolah.

Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Sudin Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat Shinta Mutiara Sari menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari persiapan pertunjukan seni teater pelajar yang akan digelar pada 17 Februari 2023 mendatang di lokasi yang sama.

"Pelatihan ini akan berlangsung dari tanggal 6-17 Februari 2023 di Gedung PPSB Muhammad Mashabi. Selain itu, juga untuk persiapan festival teater pelajar pada bulan Juli 2023 di Gedung Miss Tjitjih," ujar Shinta.

Dia melanjutkan, peserta pelatihan teater ini direkrut melalui kerja sama dengan sudin pendidikan. Total ada 30 peserta dari 8 sekolah yang berpartisipasi, di antaranya, SMKN 2, SMAN 30, SMKN 27, SMAN 5, SMAN 77, SMAN 68, SMAN 7, dan SMAN 20.

"Untuk kepesertaan langsung dari Sudin Pendidikan yang memilih. Mungkin Sudin Pendidikan lebih paham sekolah mana yang ada ekskul teaternya," terang Shinta.

Pelatihan, menurutnya, sengaja melibatkan pelatih yang memang memiliki jam terbang tinggi di dunia seni teater.Sebut saja nama seperti, Jose Rizal Manua pendiri teater tanah air, Dindon pendiri teater kubur, Riyanto aktor, dan sutradara sinetron, serta beberapa nama lain yang sudah malang melintang di dunia seni peran dan teater.

"Untuk pengajar kita memang langsung ke orangnya, artinya memang bener ahli di bidangnya," jelas Shinta.

Pelatihan seni teater ini tentunya mendapat respon positif dari salah satu peserta bernama Wanda, siswa dari SMAN 68 Jakarta.

"Pertama amaze banget, karena ada Pak Dindon yang udah 40 tahun di teater. Dapet banyak ilmu banget sih, ternyata proses bikin teater ini tuh secomplicated itu, tapi seru," ujar Wanda.

Dirinya berharap ekskul teater di sekolah dapat bangkit dan kembali aktif di festival remaja dan kesenian teater lainnya.