Jajaran perangkat Kelurahan Galur melakukan monitoring kesiapan urban farming atau pertanian perkotaan dalam rangka penilaian penataan kawasan, di Gang Kwista 1, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (6/11).
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Galur Andrew Yustian Kartiko menjelaskan, di lokasi ini terdapat tiga rak hidroponik yang ditanami tanaman konsumsi seperti, kangkung dan bayam merah.
"Sebulan sekali kita panen kemudian diisi kembali dengan tanaman konsumsi, satu rak hidroponik bisa menghasilkan 5 kilogram dalam satu kali panen," ujarnya.
Andrew menambahkan, hasil panen dari hidroponik ini sebagian dimanfaatkan oleh warga sekitar dan sebagian lagi dijual kembali untuk dibelikan bibit.
"Dalam perawatannya pihak Kelurahan berkolaborasi dengan warga, PKK, KPKP, dan PPSU," jelasnya.
Andrew berharap dengan adanya urban farming ini dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar baik untuk dikonsumsi ataupun dijual sebagai penghasilan tambahan.
Sementara itu, Satuan Pelaksana (Satlak) KPKP Kecamatan Johar Baru Ajat Sudrajat mengaku pihaknya terus melakukan pembinaan dalam perawatan urban farming di Kelurahan Galur.
"Kita siapkan di sini tiga rak, satu raknya bisa diisi 72 buah netpot. Selain itu, kita siapkan bibit tanamannya. Kita bina terus setelah dua kali panen atau sudah bisa mandiri kita lepas," terangnya.