Kelurahan Kebon Kosong Gelar Kajian Cara Cerdas Mendidik Anak Tanpa Marah

Reporter: Angga Rizkyanda | Editor: Andreas Pamakayo

Gema Ramadan 1444 H, di Kelurahan Kebon Kosong. Foto: Malik Maulana

Bulan suci Ramadan sering kali dinodai dengan aksi tawuran antar remaja. Persoalan tersebut pun mendapat perhatian lebih dari Kelurahan Kebon Kosong.

Dalam upaya mengantisipasi tawuran, Kelurahan Kebon Kosong menggelar acara Gema Ramadan 1444 H, di halaman Kantor Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (24/3).

Dengan menguasung tema “Cara Cerdas Mendidik Anak Tanpa Marah”, acara ini dibuka langsung Lurah Kebon Kosong Alfalast Susetyo Dewanto.

Alfalast menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka tawuran yang kerap terjadi pada bulan suci Ramadan di wilayah Kelurahan Kebon Kosong.

“Jadi kita mengundang sekitar 29 orang tua yang anaknya terlibat dalam tawuran dan terdata di Polsek Kemayoran. Walaupun kita sudah melakukan kegiatan penjagaan posko dan lain sebagainya, kita juga coba atasi melalui kegiatan kajian-kajian agama,” jelasnya.

Menurut Alfalast, dalam mengurangi angka tawuran antar remaja di bulan suci Ramadan, salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan peran orang tua dalam mendidik anak.

“Karena yang terlibat tawuran ini mayoritas di bawah 17 tahun di mana masih dalam pengawasan orang tua, maka dari itu kita undang orang tuanya agar mereka bisa memahami agama, dan bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari terutama di rumah,” ungkapnya.

Kelurahan Kebon Kosong sendiri, lanjut Alfalast, telah melakukan berbagai macam upaya dalam mengatasi tawuran seperti, berkolaborasi melakukan penjagaan di posko keamanan. Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pendekatan dan pembinaan langsung kepada remaja yang terlibat tawuran.

“Kita telah berkolaborasi dengan polsek, koramil, dan pihak terkait dengan mengadakan posko. Ke depan mungkin ada pembinaan langsung seperti, melakukan pendekatan fungsi psikologis dengan mengajak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di bawah Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP),” tambahnya.

Alfalast pun berharap dengan adanya kajian agama, dan upaya-upaya yang telah dilakukan ini dapat berimbas pada masyarakat dalam mengurangi angka tawuran di bulan suci Ramadan.

“Mudah-mudahan dengan adanya kajian agama hari ini bisa berimbas langsung kepada masyarakat. Dan juga dengan mengundang Ketua RW, RT, LMK dan FKDM mereka juga bisa mengemas dengan ringkas apa yang didapatkan hari ini dan bisa menyampaikan secara langaung ke warga,” tutupnya.

Selain itu, Gema Ramadan 1444 H ini juga diisi dengan ceramah agama yang dibawakan oleh Ustadz Abi Fakhri Nabhan Rabbani. 

Dalam kesempatan ini, Ustadz Abi Fakhri mengatakan bahwa salah satu amalan yang utama yang harus diterapkan dalam mendidik anak adalah sengan menahan nafsu amarah.

“Barangsiapa yang menahan nafsu amarahnya, surga adalah tempatnya. Rasulullah juga mengingatkan bahwa amalan yang utama adalah menahan nafsu amarah,” jelasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Camat Kemayoran Nuralamsyah, perwakilan Danramil, Dewan Kota Perwakilan Kecamatan Kemayoran Nasirman Chaniago, dan jajaran lainnya.