Peringati Sumpah Pemuda, Sudin Parekraf Jakpus Gelar Atraksi Seni Kreatif
Reporter: Rio Cornelianto | Editor: Andreas Pamakayo
Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Kota Administrasi Jakarta Pusat menggelar atraksi seni kreatif dan hiburan, di halaman Kopi Nako, Jalan Abdul Muis, Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat Jumat (27/10).
Kegiatan yang bertemakan “The Legacy of Sumpah Pemuda” semakin meriah dengan kehadiran Band Krispatih, Endah N Rhesa, AXL Drive, Remember of Today, bazar dari 20 Jakarta Entrepreneur, dan 16 seniman mural Pelaku Seni Kota yang memural secara langsung sebanyak 20 panel.
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma usai membuka acara mengatakan, Jakarta Pusat memiliki peranan penting dalam lahirnya Sumpah Pemuda, pada 30 April hingga 2 Mei 1926 Kongres Pemuda skala nasional. Pertemuan tersebut disebut sebagai Kongres Pemuda I dan berlangsung di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
“Berlanjut di Kongres Pemuda II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928. Pertemuan kali ini diselenggarakan di tiga tempat dengan konsentrasi pembahasan yang berbeda. 27 Oktober 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,” kata Dhany.
Dari sejarah itu, Dhany mengingatkan pada generasi muda untuk tidak melupakan sejarah dengan memperdalam literasi dan mengunjungi museum-museum yang ada di Jakarta. “Tetap semangat dalam menjaga Indonesia. Semangat belajar sejarah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasudin Parekraf Kota Administrasi Jakarta Pusat Wiwik Satriani menambahkan, atraksi seni kreatif ini bertujuan untuk membangkitkan semangat pemuda-pemudi Indonesia dengan mengingat sejarah Sumpah Pemuda serta memberikan ruang kreatifitas dan wadah ekspresif kepada pelaku ekonomi kreatif maupun masyarakat.
“Adannya atraksi seni kreatif agar mereka dapat terus berkolaborasi dan terus berkembang di bidang ekonomi kreatif,” ujarnya
Menurut Wiwik, kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 27-28 Oktober, terbuka untuk umum secara gratis. Wiwik mengajak warga Jakarta Pusat untuk meramaikan kegiatan tersebut mulai pukul 09:00-17:00.
“Warga Jakarta Pusat dapat menikmati setiap pagelaran ini secara gratis. Kami sengaja mengadakan di ruang publik agar masyarakat dapat menikmatinya,” tutup Wiwik.