Rapat Pleno dengan KPU, Wali Kota Sampaikan Tiga Isu Penting
Reporter: Farandy Purba | Editor: Andreas Pamakayo
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma menghadiri agenda rapat pleno terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, di Swiss Bell in Hotel, Kecamatan Kemayoran, Rabu (21/6).
Dalam agenda yang juga dihadiri oleh pihak Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, partai politik, dan lembaga lembaga terkait tersebut, Dhany menyampaikan tiga isu penting terkait persiapan penyelenggaraan pemilu mendatang.
Yang pertama adalah terkait pemilih yang tinggal di apartemen, Dhany mengatakan, hal ini merupakan sebuah tantangan. Menurutnya, di satu sisi pemilih yang tinggal di apartemen memiliki ruang privasi yang tinggi, namun di sisi lain juga memiliki hak untuk memilih dan juga memiliki kewajiban untuk melaporkan.
"Tapi kadang kala yang terjadi karena area privat kita sulit melakukan penjangkauan, makanya kita diminta untuk melakukan sosialisasi sekaligus juga kita melakukan updating data yang ada di apartemen," kata Dhany.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada Dukcapil memanfaatkan aplikasi data warga yang dapat disampaikan kepada pengelola untuk melaporkan siapa saja penghuni yang ada di apartemen tersebut.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penghuni apartemen ramai-ramai datang ke TPS pada saat hari pencoblosan, sementara TPS sendiri sudah mengalokasikan jumlah pemilih yang pada akhirnya akan menimbulkan kegaduhan.
Isu kedua, menurut Dhany, adalah terkait dengan partisipasi politik oleh pemilih pemula. Pihaknya ingin partisipasi politik di Jakpus meningkat, oleh karenanya perlu dilakukan sosialisasi ke sekolah dan kampus.
"Alhamdulillah direspon Kesbangpol dalam waktu dekat akan menyelenggarakan sosialisasi pemahaman Undang-Undang Politik bagi para peserta pemilu dan tentunya narasumbernya tetap dari KPU dan dari Bawaslu, kita hanya memfasilitasi saja," terang Dhany
Kemudian terakhir yang tak kalah penting berkaitan dengan persiapan penempatan logistik, menurut Dhany, ada beberapa kendala yang dihadapi namun, ia dan jajarannya akan terus mencarikan solusinya.
"Kalau memang ruang itu tidak dapat digunakan, silahkan gunakan ruang pola kecamatan, kalaupun tidak juga mencukupi kita cari juga tempat yang kira-kira cukup representatif untuk menempatkan logistiknya dan itu sudah ada alternatif-alternatif yang ditawarkan," pungkasnya.