SDN 05 Madusela Didatangi Tim Pembina dan Pendamping Sekolah Adiwiyata
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Tim Pembinaan dan Pendampingan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat mengunjungi Calon Sekolah Adiwiyata Nasional, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Mangga Dua Selatan (Madusela), Kecamatan Sawah Besar, Jumat (7/7).
Kepala Seksi PSM Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Kota Administrasi Jakarta Pusat Binsar Siregar mengatakan, hari ini merupakan hari terakhir pembinaan dan pendampingan kepada Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan sudah berjalan sesuai jadwal.
Binsar bersyukur dari beberapa sekolah yang diusulkan dan dipantau melalui aplikasi nilainya sudah memenuhi standar.
"Keputusan akhir ada di Kementerian Lingkungan Hidup, apakah nilainya naik, tetap atau turun, nanti ada verifikasinya," katanya.
Binsar memaparkan, di Jakarta Pusat jumlahnya 10 sekolah yang diusulkan menjadi sekolah Adiwiyata, 8 Adiwiyata Nasional dan 2 Adiwiyata Mandiri.
"Dari 10 sekolah itu ada beberapa sekolah yang kita anggap maju di antaranya SDN 05 Madusela, SMKN 14 Jakarta, SDN Kampung Rawa 02, SMKN Islam Said Na'um, SMKN 16 Jakarta, dan SMP 40 Jakarta. Sementara, untuk calon sekolah Adiwiyata Mandiri yang memenuhi syarat adalah SMKN 38 Jakarta," paparnya.
"Harapan kami sekolah mampu dan bisa mempertahankan, kita bukan mencari juara tetapi habits-nya ialah suatu gerakan peduli lingkungan," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 05 Madusela Zubaidah mengaku senang sekolahnya dipilih menjadi salah satu Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Melaju ke sana sudah dilakukan banyak persiapan mulai dari lingkungan dan SDM.
Menurutnya, ini merupakan pembiasaan diri untuk para siswa berperilaku ramah lingkungan, bukan saat event Adiwiyata saja tetapi menjadi kebiasaan setiap harinya.
"Kalau untuk kebersihan dan ramah lingkungan kita biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya, dan di sini ada program yang namanya Assalam yaitu, ada sampah langsung ambil dan juga meminimalisir penggunaan sampah plastik dengan membawa tumbler dan tempat makan sendiri serta juga ada Pokja Adiwiyata," ucapnya.
"Hal-hal kecil yang kita biasakan ke anak Insya Allah dampaknya 5-10 tahun ke depan akan mereka rasakan," imbuhnya.