Srikandi Satpol PP Jakpus Merupakan Sosok Kartini

Reporter: Danar Pusung | Editor: Andreas Pamakayo

Jabatan Fungsional Ahli Pertama Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat Sefri Desvira meninjau Pasar Tanah Abang. Foto: Zaki Ahmad Thohir

Beberapa hari lagi perempuan di Indonesia akan memperingati Hari Kartini. Berkat Kartini, perempuan bukan lagi sosok yang hanya berdiam di rumah, mengurus suami, dan anak.

Perempuan Indonesia bisa menjadi apa pun dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Kartini adalah pejuang emansipasi kaum perempuan. Jasanya membuat para perempuan Indonesia kini bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, berpartisipasi dalam kursi pemerintahan, atau bekerja dengan profesi tinggi, dan kedudukannya setara dengan laki-laki.

Untuk menghormati dan mengingat perjuangan serta jasa Kartini, pemerintah kemudian menetapkan Hari Kartini setiap tanggal 21 April.

Di wilayah Jakarta Pusat terdapat sosok perempuan yang berjasa bagi pengamanan gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) yaitu, para Srikandi Satpol PP. Mereka bertugas untuk mengamankan suatu kawasan dari trantibum. 

Teriknya matahari ditambah masih di bulan Ramadan para Srikandi Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat terjun langsung menertibkan pedagang yang masih bandel berjualan di atas trotoar dengan cara humanis, dan persuasif kepada para pedagang di Pasar Tanah Abang. 

Jabatan Fungsional Ahli Pertama Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat Sefri Desvira mengatakan, dirinya bersama srikandi lainnya bertugas untuk mengimbau dan menyampaikan pesan secara persuasif kepada pedagang Pasar Tanah Abang.

“Kami ikut hadir di sini untuk membantu menyampaikan pesan secara humanis dan persuasif kepada para pedagang Pasar Tanah Abang," jelasnya saat melakukan penertiban dan pengamanan trantibum, di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Desvira juga berharap para pedagang dapat berdagang pada tempatnya dan kembalikan fungsi trotoar untuk pejalan kaki.

Menurutnya, sebagai seorang perempuan jangan takut, profesi dan tugas harus tetap dilaksanakan seperti, RA Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi kaum perempuan.

"Untuk teman-teman, jangan merasa minder, pada dasarnya kita wanita juga mempunyai kekuatan yang sama," pungkasnya.