Tata Kawasan Unggulan, Petugas Gabungan Lakukan Penertiban Bangunan Liar Jalan Juanda IV
Reporter: Maulana | Editor: Andreas Pamakayo
Petugas Gabungan Kelurahan Kebon Kelapa dan Kecamatan Gambir bersama Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat melakukan penertiban bangunan liar di Jalan Juanda IV, Selasa (28/2).
Wakil Camat Gambir Agus Triono mengatakan, penertiban bangunan liar di Jalan Juanda IV ini dilakukan dalam rangka penataan kawasan unggulan yang kedua di Kelurahan Kebon Kelapa. Sebelumnya penertiban dilakukan di Jalan Pintu Air II.
"Setelah ini bersih nanti akan ditata menjadi wilayah kawasan yang cukup bagus dan bermanfaat. Nantinya untuk masyarakat dan akan dibuatkan kolam gizi dan tanaman hidroponik," katanya saat ditemui disela-sela kegiatan.
Baca Juga:
Petugas Gabungan Kelurahan Kebon Kelapa Mulai Tata Kawasan Unggulan
Dalam kegiatan ini, lanjut Agus, pihaknya mengerahkan 100 personel yang terdiri dari pasukan pelangi meliputi Satpel SDA, Bina Marga, PPSU, dan dibantu unsur masyarakat seperti, FKDM, RW, dan RT. Serta dibantu Satpol PP, Binmas, dan Babinsa
"Sebelumnya kawasan ini diisi oleh pemukiman liar dan pedagang kaki lima. Untuk itu, kita tertibkan agar rapi dan lebih tertata," ucapnya.
Di tempat yang sama, Lurah Kebon Kelapa Nurbin Tumbur Togar mengungkapkan, dipilihnya Jalan Juanda IV ini sebagai titik lokasi penataan kawasan tahap dua karena salah satu spot yang bisa menjadi mukanya kebon kelapa.
"Sebelumnya di sini terlihat kumuh karena ada lima bangunan liar dan pedagang kaki lima, ada pemulung juga makanya kami merasa perlu untuk segera menata. Jika nanti Ibu Kota tercinta ini menjadi kota pariwisata lokasi ini menjadi intervensi pemda dalam mendukung program-program berkelanjutan kedepannya," ungkapnya.
Togar menuturkan, lokasi yang luasnya kurang lebih 200 meter persegi ini akan ditata secara bertahap dan diperkirakan selesai pada akhir Maret mendatang.
"Kami akan segera lakukan penataan kawasan, tinggal satu bulan lagi, kami juga sudah minta komitmen dari seluruh SKPD, dan mereka menyatakan siap. Waktu dua bulan kemarin kami gunakan untuk melakukan pendekatan secara persuasif, bicara dari hati ke hati, dan memberikan pemahaman bahwa inilah program dari pemerintah daerah. Akhirnya penertibannya tidak ada perlawanan dan tidak ada warga yang keberatan," tuturnya.