Festival Pelajar Berintegritas Kecamatan Kemayoran Digelar di SMAN 5

Reporter: Malik Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Pembukaan Festival Pelajar Berintegritas Menuju Jakarta Kota Global Tingkat Kecamatan Kemayoran digelar di SMA Negeri 5. Foto: Fajar Magang

Festival Pelajar Berintegritas Menuju Jakarta Kota Global Tingkat Kecamatan Kemayoran digelar di  SMA Negeri 5 Jakarta, Jalan Raya Sumur Batu, Kelurahan Sumur Batu, Kegiatan diikuti perwakilan siswa tingkat SD, SMP dan SMA se-Kecamatan Sawah Besar, Kamis (28/11).

Pengendali Teknis Inspektorat Pembantu Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat Edi Sadijiman menjelaskan, kegiatan ini merupakan wadah bagi kita semua untuk berbagi ide dan menunjukan kreativitas dalam mempromosikan integrasi dan pencegahan korupsi sehingga memicu semangat untuk terus berjuang melawan praktik korupsi serta menjunjung tinggi integritas merupakan fondasi sebuah bangsa yang maju dan harus dimulai menanamkan nilai tersebut dalam diri sejak dini.

“Korupsi merupakan tantangan terbesar dalam membangun sebuah bangsa, praktik korupsi tidak hanya merugikan negara, tetapi merusak tatanan sosial dan ekonomi, menghambat kemajuan.  Festival pelajar berintegrasi ini adalah bukti nyata, komitmen kita dalam mencetak generasi muda yang memiliki nilai integritas tinggi, integritas adalah kunci utama dalam mewujudkan visi jakarta sebagai kota global yang bermanfaat,” ungkapnya.

Sementara itu, Pendidikan Wilayah 2 Kota Administrasi Jakarta Pusat Narito Kasatlak mengucapkan terima kasih khususnya kepada Inspektorat Pembantu Kota (Itbanko) Administrasi Jakarta Pusat yang menginisiasi kegiatan ini.

Menurutnya, festival ini salah satunya menanamkan budaya antikorupsi sejak dini, yang dikemas sedemikian rupa agar menarik untuk peserta didik dengan pentas seni dan budaya dengan tema antikorupsi.

“Hasil karya peserta didik tema antikorupsi kita pamerkan di sini dengan stan-stan agar peserta didik lain dapat melihat dan mencontoh," ucapnya.

"Ada lomba-lomba dengan tema anti korupsi, diharapkan peserta yang memiliki bakat-bakat dapat mengikuti rangkaian lomba, nantinya juara satu sampai tiga akan diseleksi lagi atau dilombakan di tingkat kota," imbuhnya.

Dia juga berharap, para peserta didik memahami dalam arti sempit korupsi itu tidak semata penyalahgunaan uang, tetapi juga seperti membolos, nilap uang SPP, dan lain sebagainya.