Rayakan Kemerdekaan RI, Kecamatan Senen Menggelar Lomba dan Cuci Kaki Ibu Massal

Reporter: Maulana  | Editor: Andreas Pamakayo

Cuci kaki ibu massal. Foto: Maulana

Dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 Kecamatan Senen bersama Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama komunitas One For All menggelar Panggung Kolaborasi, di Taman Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Jalan Kramat Bunder, Kelurahan Senen, Sabtu (17/8).

Panggung Kolaborasi yang dibuka langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma diisi dengan berbagai lomba, pertujukan seni, dan kebudayaan serta kegiatan cuci kaki ibu massal yang diikuti oleh 40 Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) se-Kecamatan Senen.

Dhany mengatakan, cucu kaki ibu adalah kegiatan yang nilai universalnya ialah membangun kebahagiaan dihari kemerdekaan. Cara mencapai kebahagiaan pun bisa bermacam-macam misalnya melalui perekatan antara anak dan ibu melalui cuci kaki ibu ataupun hiburan serta aktivitas yang membahagiakan.

"Kebahagiaan itu universal, jadi kita ingin kemerdekaan ini melahirkan sebuah kebahagiaan dari cara kita masing-masing. Makna yang bisa kita ambil dari peringatan HUT kemerdekaan di Kecamatan Senen ialah budayanya kita kuatkan sebagai pembentuk karakter budaya, kemudian kita ingin memetik kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain terutama ibu kita sendiri," katanya.

Dhany menuturkan, dipilihnya kegiatan cuci kaki ibu dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Senen karena kegiatan ini menjadi media yang cukup bagus untuk mengisi kemerdekaan dan juga mendekatkan diri dengan sang pencipta melalui orang tua.

"Dengan mempertemukan anak dengan orang tua dalam momen cuci kaki ibu akan ada cucuran air mata yang dapat membuka pintu hati  anak dan orang tua sehingga lebih mendekatkan dengan sang pencipta. Intinya ialah momen meminta maaf seorang anak kepada ibunya ataupun sebaliknya sehingga saling memaafkan," tuturnya.

"Kita akan gelorakan terus semangat cuci kaki ibu supaya perubahan perilaku bisa kita mulai dari saling memaafkan, dan momen anak meminta maaf kepada ibunya karena ibunya adalah kramat bagi dirinya," tandas Dhany.