# Sosialisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Zaki Ahmad Thohir

RSUD Tarakan Kolaborasi BPJS Ketenagakerjaan Gelar Sosialisasi Kepesertaan Bagi 50 Orang HRD Perwakilan Perusahaan

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan berkolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan mengadakan sosialisasi kepersertaan kepada 50 orang HRD perwakilan perusahaan yang ada di wilayah Jakarta Pusat, di Gedung Sky Hospital, Lantai 13, Jalan, Kyai Caringin No.7, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Selasa, (7/5).

Sosialisasi kepersertaan ini untuk menjaring lebih banyak keanggotan BPJS Ketenagakerjaan serta untuk mengetahui apa saja manfaatnya dan apa yang ditangani RSUD Tarakan lewat BPJS Ketenagakerjaan. 

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Tarakan dr. Weningtyas Purnomorini MARS mengatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan yang terbaik dalam menangani pasien yang mengalami kecelakaan kerja.

"Untuk layanan kecelakaan kerja kita siapkan layanan kesehatannya, IGD-nya, bila memerlukan operasi juga kita siapkan rawat inap kelas satu dan VIP, termasuk program return to work dari rehabilitasi medis," ujarnya

Wening menambahkan pihaknya mengutamakan pertolongan pertama dan penanganan emergency, untuk proses administrasi dilakukan setelah pasien stabil. Hal ini dilakukan juga untuk pasien dengan kecelakaan kerja yang berdomisili di luar Jakarta.

"Kami sebagai rumah sakit rujukan BPJS Ketenagakerjaan mengutamakan pertolongan pertama dulu. Untuk proses administrasi nanti kita koordinasikan dengan perusahaan yang bersangkutan," ungkapnya. 

Wening berharap semakin banyak perusahaan di Jakarta Pusat yang mendaftarkan pekerjanya pada BPJS Ketenagakerjaan sehingga para pekerja dapat terjamin apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Gambir Mais Muchtar mengatakan, selain RSUD Tarakan pihaknya turut menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit lainnya di Jakarta Pusat dalam melayani pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yakni RS Mitra Kemayoran dan RS Siloam.

"Sinergi kami dengan mitra dari rumah sakit adalah untuk melakukan penguatan pelayanan program dan meningkatkan coverage pekerja baik pekerja formal maupun informal," ujarnya. 

Mais menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan tahun ini sebanyak 98 persen pekerja di Indonesia berpartisipasi dalam program yang dicanangkan dan untuk memenuhi target tersebut BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan sosialisasi di seluruh sektor usaha untuk memastikan setiap pekerja mendapat jaminan sosial ketenagakerjaan.

"Harapannya seluruh pekerja baik formal dan informal berdasarkan amanah undang-undang tidak ada yang tidak terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaannya," tutup Mais.