Sambut HKG ke-52, PKK Gelar Tanam Cabai Serentak di Apartemen Sudirman Park

Reporter: Muhamad Aulia  | Editor: Andreas Pamakayo

Penanaman bibit cabai serentak. Foto: Maulana

Tim Penggerak (TP) PKK Tingkat Nasional melaksanakan Gerakan Tanam Cabai serentak dalam rangka Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG-PKK) ke-52 tahun 2024.

Kegiatan di wilayah DKI Jakarta yang digelar secara hybrid berpusat di Taman Apartemen Sudirman Park, Jalan K.H. Mas Mansyur, RT.12/RW.11, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (4/3).

Ketua Pokja 3 TP PKK DKI Jakarta Komariah Marullah mengatakan, tempat ini dipilih untuk menjadi contoh bentuk pemanfaatan pekarangan yang ada di Jakarta Pusat.

"Ini adalah pemanfaatan lahan pekarangan di antara gedung tinggi, jadi kami manfaatkan untuk melakukan penanaman cabai serentak. Selain itu, kami juga menanam 50 pohon rosella sebagai tanaman unggulan PKK jakarta Pusat," katanya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Pusat Ucu Jamilah mengungkapkan rasa bangganya lantaran menjadi tuan rumah Gerakan Tanam Cabai serentak se-DKI Jakarta.

"Kami bersyukur menjadi tuan rumah, kita tanam di sini sebanyak 250 pohon cabai yang diikuti serentak oleh kecamatan dan kelurahan di Wilayah Jakarta Pusat," jelasnya.

Ucu menambahkan, selain berdampak pada ketahanan pangan keluarga, kegiatan menanam cabai juga dapat membantu mengendalikan harga cabai menjelang bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri.

"Program ini sangat bagus, karena setiap keluarga pasti perlu cabai. Jadi akan sangat baik untuk ketahanan pangan keluarga dan mengendalikan inflasi," jelasnya.

Sebagai informasi, keseluruhan kegiatan Gertam cabai se-DKI Jakarta dilaksanakan di 502 lokasi dengan total sebanyak 31.800 pohon cabai. Di wilayah Jakarta Pusat sendiri total 9.000 pohon ditanam di 52 lokasi berbeda.

Selain kegiatan menanam pohon cabai dan rosela, peringatan HKG-PKK ke-52 tahun 2024 di Jakarta Pusat juga melakukan penyebaran benih ikan konsumsi sebanyak 1.000 ekor, berbagi makanan sehat kepada anak-anak terindikasi stunting dan pembagian buku bacaan untuk siswa SLTA.