Memasuki Ramadan hari yang ke-15, Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat melaksanakan bersih-bersih masjid secara serentak dilaksanakan di delapan kecamatan.
Kegiatan ini diawali dengan apel bersama di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat yang dipimpin Wakil Wali Kota (Wawali) Administrasi Jakarta Pusat Chaidir dan diikuti oleh para anggota Satpol PP kecamatan dan kelurahan serta anggota PPSU.
Chaidir menyambut baik kegiatan bersih-bersih rumah ibadah yang dalam bulan suci Ramadan dengan mengambil tempat di masjid yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
Dia menilai, aksi bersih-bersih masjid ini menunjukkan bahwa pekerjaan Satpol PP bukan hanya mengurusi pedagang kaki lima (PKL) saja, tetapi juga dapat mengambil tempat dikala momen keagamaan seperti Ramadan dengan bersih-bersih masjid.
“Semoga nantinya masjid atau musala yang dibersihkan akan menjadi lebih nyaman lagi sehingga membuat khusuk saat beribadah di dalamnya khususnya di bulan suci Ramadan,” ujarnya, Selasa (26/3).
“Bersih-bersih masjid sangat positif sekali terlebih untuk menjaga kerukunan beragama, sehingga para masyarakat dapat melanjutkan ritual ibadah dengan rasa aman dan nyaman,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat TP Purba menuturkan, bersih-bersih rumah ibadah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap menjelang hari besar keagamaan.
“Untuk bersih-bersih kali ini dari Tingkat Satpol PP Kota Jakarta Pusat berada di Masjid Akbar Kemayoran, sementara di setiap kecamatan lainnya melaksanakan juga, jadi serentak hari ini di Jakarta Pusat,” katanya didampingi Kasie Linmas dan Kehumasan Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Pusat Karlina.
dia menambahkan, untuk tenaga yang dilibatkan sekitar 150 personel yang tersebar untuk seluruh masjid yang ada di wilayah Jakarta Pusat.
Di sisi lain, Purba mengaku telah menempatkan personel di titik-titik pengamanan jelang lebaran Idulfitri untuk melakukan penjagaan seperti di Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen.
“Kita sudah mulai kawal penjagaan sejak seminggu yang lalu, jangan sampai pedangan mengokupasi trotoar sehingga timbul masalah baru yakni kemacetan dan kesemrawutan. Selain itu, juga kita rutin melakukan penjangkauan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang suka bertebaran di waktu-waktu tertentu,” tutupnya.