Tim Penilai Lomba Jakarta Gotong Royong Tinjau BPS RW di Cikini dan Kwitang

Reporter: Dendy Magang  | Editor: Andreas Pamakayo

Penilaian BPS RW. Foto: Maulana

Tim Penilaian Lomba Jakarta Gotong Royong Tingkat Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali melakukan peninjauan lapangan Bidang Pengelolaan Sampah (BPS) RW yang kali ini berada di RW 03 Kelurahan Cikini (Kecamatan Menteng) dan RW 07 Kelurahan Kwitang (Kecamatan Senen), Selasa (9/1).

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan, kunjungan ini dalam rangka lomba Jakarta Gotong Royong terkait BPS RW untuk melihat langsung aktivitas secara nyata di lapangan.

"Kita melihat langsung kinerja dan efektivitas program BPS RW di dua kelurahan tersebut. Kunjungan lapangan tidak hanya menilai aktivitas serta realisasi berbagai program dari BPS. Peninjauan juga memastikan kelengkapan serta tertib administrasi BPS seperti, administrasi SK-nya, itu harus dari lurah bukan dari RW atau Sudin Lingkungan Hidup. Kemudian, pencatatan juga harus tertib," katanya.

Selain menilai kinerja BPS di RW, lanjut Asekbang, kegiatan lomba juga menilai partisipasi warga dalam kerja bakti. Secara bobot penilaian partisipasi warga dalam kegiatan kerja bakti lebih tinggi dari penilaian BPS hingga mencapai 75 persen dari total penilaian.

"Kemarin kita ke Gambir dan Tanah Abang. Sekarang kita di Kecamatan Menteng dan Senen yang secara umum kami melihat sudah berjalan baik dan sudah menjadi rutinitas warga untuk kebersihan lingkungan," ujarnya.

Sementara itu, Camat Menteng Suprayogie menambahkan, pemilihan BPS RW 03 Kelurahan Cikini lantaran partisipasi warga di wilayah tersebut sudah sangat tinggi di banding wilayah lain. Kemudian, bank sampah dengan nama Orades (Orang Raden Saleh) yang mengumpulkan sampah warga dan manajemennya sudah diatur melalui sistem bank sampah. "Semua ini memang sudah rutin dan nyata dilakukan oleh warga. Kami bismillah bisa maksimal," paparnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW 07 Kelurahan Kwitang Bambang Ismiadi menjelaskan, total jumlah Kepala Keluarga (KK) di enam RT yang ada di wilayahnya mencapai 406 KK. Saat ini keseluruhan warga sudah terlibat dalam proses pemilahan sampah sejak dari rumah. "Pengangkutan sampah terjadwal rutin setiap hari, sedangkan kerja bakti sudah menjadi rutinitas kami," tandasnya.