Asekbang Ingin Loksem Wilayah Menteng Naik Kelas Jadi Lokasi Wisata Kuliner

Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat melalui bagian perekonomian kembali melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap Lokasi Sementara (Loksem) yang kali ini menyasar di kawasan Kecamatan Menteng.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting menuturkan, kegiatan monev ini merupakan rutin dilakukan setiap 2 tahun sekali dilakukan kajian terhadap loksem-loksem yang ada di Jakarta Pusat.

Kajian-kajian tersebut nantinya akan berguna dalam menentukan loksem tersebut ditutup permanen, dilanjutkan di lokasi yang sama atau dipindahkan.

“Ini merupakan regulasi yang harus kita dari jajaran tingkat kota lakukan. Hari ini sudah berlangsung di enam kecamatan, menyisahkan Kecamatan Cempaka Putih dan Sawah Besar,” tuturnya.

“Total di Kecamatan Menteng ini ada 14 loksem, 13 beroperasi di pagi hingga sore, dan 1 lainnya beroperasi saat malam,” katanya.

Dikatakan Bakwan Ferizan Ginting, keberadaan loksem ini untuk menggelorakan ekonomi mikro, sehingga perputaran ekonomi di masyarakat dapat berlangsung dengan maksimal.

“Kita sudah harus memikirkan untuk menaikan kelas loksem-loksem ini, jadi pengunjung tidak hanya datang dan pergi untuk makan atau minum, tapi ada unsur wisatanya di situ, untuk yang kuliner bisa menjadi wisata kuliner, atau di Jalan Surabaya itu ada ada loksem untuk barang-barang antik, itu kan juga jadi wisata untuk para turis lokal maupun luar,” ungkapnya.

“Makanya nanti kita akan adakan evaluasi, entah itu terkait estetikanya, parkir kendaraan maupun peningkatan mutu dari makanan serta kebersihannya juga perlu dimaksimalkan,” katanya.

Terakhir, dia berharap keberadaan loksem ini dapat menjadi penolong ekonomi untuk masyarakat.

“Yang berdagang dan berbelanja tolong dijaga kebersihannya, agar semua dapat merasakan kenikmatan disetiap loksem yang ada di Jakarta Pusat,” tutupnya.