Diskusi interaktif 'Ngopi Cetar' (Ngobrol Pintar Cegah Tawuran). Foto: Nahel Magang
Dalam rangka meminimalisir angka tawuran di Jakarta Pusat, Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar kegiatan diskusi interaktif 'Ngopi Cetar' (Ngobrol Pintar Cegah Tawuran) yang diselenggarakan di Aula Kecamatan Menteng, Jalan Pegangsaan Barat, Menteng. Selasa, (11/11).
Sebanyak 45 orang peserta yang terdiri dari LMK, FKDM, RT/RW, karangtaruna, tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Menteng hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Administrasi Jakarta Pusat Rahmat Hidayat mengatakan, kegiatan ini merupakan program inisiasi Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan kondisi di wilayah tetap aman, dan kondusif.
"Program ini diadakan dalam rangka untuk bersama-sama menjaga Jakarta dan menciptakan stabilitas di wilayah agar tetap aman, kondusif sekaligus meningkatkan toleransi antar umat beragama," ungkapnya saat membuka acara.
Rahmat menambahkan peran serta seluruh unsur masyarakat termasuk dari aparat Kepolisian dan TNI dinilai penting dalam membantu pencegahan tawuran di lingkungan masyarakat.
"Kita tidak bisa bergerak sendirian, perlu adanya dukungan dari seluruh unsur masyarakat termasuk aparat berwajib dalam menekan angka tawuran di tengah masyarakat," ungkapnya.
"Mengisi kegiatan-kegiatan yang positif kepada para remaja juga menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya tawuran," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Menteng Utari menjelaskan, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama stakeholder terkait dalam rangka pencegahan tawuran di wilayahnya.
"Kami berusaha untuk menginventarisir seluruh permasalahan yang ada di setiap Kelurahan, termasuk berkoordinasi bersama pihak terkait dengan pemberian himbauan dan penjagaan di wilayah rawan tawuran," jelasnya.
Pada kegiatan tersebut turut hadir sebagai narasumber, Staff Ahli Gubernur bidang Kepemudaan dan Olahraga, Diky Budi Ramadhan, dan Kasat Binmas Polres Jakarta Pusat, AKBP Anggara.