Penguatan kapasitas kesiapsiagaan bencana bagi aparatur kewilayahan. Foto: Zaki Ahmad Thohir
Kelurahan Cideng berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Pemprov DKI Jakarta mengadakan penguatan kapasitas kesiapsiagaan bencana bagi aparatur kewilayahan.
Lurah Cideng Agus Aripianto mengatakan, sosialisasi kesiapsiagaan seperti ini untuk dapat mengantisipasi potensi bencana yang terjadi khususnya di wilayah Cideng.
Relawan Penanggulangan Bencana yang hadir pada hari ini, lanjutnya, akan menjadi garda terdepan yang diharapakan bisa menginformasikan cara mengatasi kebencanaan mana kala ada kegiatan kewilayahan.
"Kami berharap para relawan yang menerima sosialisasi kesiapsiagaan bencana bisa disampaikan di forum kewilayahan," katanya, di Aula Kantor Lurah Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Agus menjelaskan, ada 40 Relawan Penanggulangan Bencana yang hadiri mereka dari aparatur kewilayahan seperti, FKDM, LMK, warga masyarakat, dan jajaran terkait lainnya.
"Relawan dihadirkan dari perwakilan warga masyarakat di 10 RW yang masing-masing RW mengirimkan perwakilannya sehingga diharapakan setiap RW dapat memiliki Relawan Penanggulangan Bencana," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD Provinsi DKI Jakarta Basuki Rahmat menambahkan, pembinaan dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal penanggulangan bencana dirasa perlu karena menurut kajian setidaknya ada 10 ancaman bencana yang berpotensi terjadi di Jakarta.
"Jadi selain bencana rutin yang sering terjadi seperti, banjir, kebakaran ternyata masih ada potensi bencana lain seperti, gempa bumi, wabah penyakit, gagal teknologi, dan lainnya yang harus dipahami masyarakat Jakarta," ujarnya.
Basuki juga mengapresiasi warga masyarakat Kelurahan Cideng yang cukup antusias dalam kesiapsiagaan bencana. Diharapakan masyarakat bisa terinformasi potensi ancaman bencana apa saja yang memungkinkan terjadi di Jakarta. Sehingga timbul upaya untuk melakukan mitigasi bencana.
"Kita juga mengajak PMI untuk pembelajaran pertolongan pertama yang sangat penting dilakukan. Tujuannya masyarakat bisa melakukan tindakan awal jika terjadi kedaruratan sampai bantuan datang menolong," tandasnya.